sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wamen BUMN optimistis permintaan kredit perbankan akan meningkat

Adanya penurunan restrukturisasi kredit baru di perbankan, yang menunjukkan mulai adanya pemulihan ekonomi.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 20 Okt 2020 12:54 WIB
Wamen BUMN optimistis permintaan kredit perbankan akan meningkat

Permintaan kredit ke perbankan selama pandemi Covid-19 tercatat mengalami perlambatan. Akhir bulan lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada Agustus 2020 kembali mengalami perlambatan mencapai 1,04%, dibandingkan dengan Juli 2020 yang tumbuh 1,53%.

Kendati begtu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo masih menatap optimistis permintaan kredit perbankan akan meningkat hingga akhir tahun. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan restrukturisasi kredit baru di perbankan, yang menunjukkan mulai adanya pemulihan ekonomi.

"Di Oktober, permintaan restrukturisasi menurun signifikan sekali, bahkan hampir tidak ada. Ini menunjukkan pengusaha yang terdampak Covid-19, restrukturisasinya sudah selesai," kata Kartika dalam Capital Market Summit and Expo (CMSE) 2020 secara virtual, Selasa (20/10).

Pria yang akrab disapa Tiko ini melanjutkan, penurunan permintaan restrukturisasi ini diikuti dengan permintaan kredit baru yang mulai meningkat. Meskipun tidak datang dari debitur baru, permintaan kredit baru tersebut datang dari debitur lama (existing debitur).

"Jadi dari indikator ini yang terjadi di Himpunan Bank Negara (Himbara), keyakinan pengusaha untuk beroperasi kembali dan meminta modal kerja mulai terjadi," ujarnya.

Indonesia dengan kondisi geografis yang luas diuntungkan dengan banyak area yang tidak terdampak oleh pandemi Covid-19. Sehingga, permintaan kredit baru tercatat meningkat di area rural dan agrikultur.

Tantangan saat ini, menurutnya datang dari sektor-sektor yang terdampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti retail, restoran, dan perhotelan. Di lain sisi, permintaan kredit dari sektor korporasi juga tercatat masih melambat.

Sementara sektor korporasi masih melakukan wait and see untuk membuat permintaan kredit baru, sampai vaksin Covid-19 bisa terealisasikan.

Sponsored

"Keyakinan pengusaha untuk berusaha lagi semakin baik. PR kita yang lebih besar di 2021, selain bagaimana meningkatkan kredit, juga bagaimana meningkatkan arus investasi baru," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid