RUPS Waskita Karya: Bagi dividen dan rombak jajaran pengurus
RUPS juga merombak susunan pengurus perusahaan. Juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman menjadi Komisaris.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. membagikan dividen sebesar Rp46 miliar atau 5% dari laba bersih perusahaan. Dengan demikian, dividen per lembar yang diperoleh oleh pemegang saham sekitar Rp3,4557.
Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019.
Pada tahun buku 2019, Waskita Karya mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp31,39 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,03 triliun. Kemudian total aset sebesar Rp122,59 triliun.
Sementara itu, total liabilitas perusahaan mencapai Rp93,47 triliun, sedangkan total ekuitas sebesar Rp29,12 triliun, dan nilai kontrak baru sebesar Rp26,08 triliun.
“Dengan tambahan nilai kontrak baru tersebut serta adanya sisa nilai kontrak sebesar Rp62,02 triliun, maka total kontrak yang dikelola oleh Waskita Karya pada tahun 2019 sebesar Rp88,10 triliun,” kata Presiden Direktur PT Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra dalam keterangan resmi, Jumat (5/6).
Pada tahun 2019, perusahaan menerima pembayaran atas proyek turnkey sebesar Rp26 triliun. Pembayaran proyek itu yakni pembayaran proyek jalan tol Cinere-Serpong sebesar Rp1,21 triliun.
Lalu, untuk proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang sebesar Rp3 triliun, proyek tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sebesar Rp10,3 triliun, proyek tol Batang-Semarang sebesar Rp2 triliun.
Kemudian proyek transmisi paket I dan II Sumatera sebesar Rp 4 triliun dan penerimaan proyek lainnya sebesar Rp3,9 triliun. Kemudian untuk proyek konvensional sebesar Rp16 triliun serta pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp5,4 triliun.
Sementara di bidang nonteknik dan bisnis, pada tahun 2019 Waskita Karya telah berhasil mencatatkan beberapa pencapaian. Yakni, divestasi tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono dengan nilai transaksi sebesar Rp2,4 triliun.
Selain itu, Waskita Karya juga melakukan peningkatan produktivitas konstruksi yang didukung implementasi teknologi konstruksi 4.0.
Dia juga mengatakan, telah mengaplikasikan Building Information Modelling (BIM) sebagai alat utama dalam metodologi perencanaan pekerjaan, penjadwalan, pentahapan, serta monitoring dan pengendalian pelaksanaan konstruksi.
"Saat ini seluruh proyek Waskita Karya telah memanfaatkan BIM dalam pelaksanaan pekerjaannya," ujarnya.
Angkat Fadjroel Rachman
RUPS ini juga merombak susunan pengurus perusahaan. Dalam susunan yang baru, nama juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman menjadi Komisaris. Sementara kursi Direktur Utama diisi oleh Destiawan Soewardjono yang menggantikan I Gusti Ngurah Putra. Berikut susunan lengkapnya:
Komisaris Utama/Independen | Badrodin Haiti |
Komisaris | Danis H. Sumadilaga |
Komisaris | Fadjroel Rachman |
Komisaris | Robert Leonard Marbun |
Komisaris Independen | Bambang Setyo Wahyudi |
Komisaris Independen | Muradi |
Komisaris Independen | Viktor S. Sirait |
Direktur Utama | Destiawan Soewardjono |
Direktur Keuangan | Taufik Hendra Kusuma |
Direktur Human Capital Management dan Pengembangan Sistem | Hadjar Seti Adji |
Direktur Pengembangan Bisnis dan Quality, Safety, Health dan Environment | Ferry Hendriyanto |
Direktur Operasi 1 | Didiet Oemar Prihadi |
Direktur Operasi 2 | Bambang Rianto |
Direktur Operasi 3 | Gunadi |