sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wika Gedung kantongi kontrak Rp 11,77 triliun

Komposisi perolehan kontrak baru berasal dari proyek pemerintah 11%, BUMN 30% dan swasta 59%. 

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Senin, 16 Jul 2018 12:48 WIB
Wika Gedung kantongi kontrak Rp 11,77 triliun

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) membukukan kontrak kerja sebesar Rp 11,77 triliun kontrak hingga Juni 2018. Angka ini mencapai 70,9% dari target kontrak yang dibidik sepanjang 2018 sebesar Rp16,6 triliun. Perolehan ini juga belum termasuk rencana perolehan  kontrak baru senilai Rp 2,6 triliun di Juli.

 “Kami yakin kontrak proyek tersebut akan kami peroleh karena penawaran kami yang terendah," ujar Direktur Utama WEGE Nariman dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Senin (16/7).

Capaian kontrak baru yang telah diperoleh, berasal dari berbagai proyek properti, sarana transportasi, dan pergudangan. Adapun komposisi perolehan kontrak baru tersebut berasal dari proyek pemerintah 11%, BUMN 30% dan swasta 59%. 

Kontrak yang dimaksud yakni, Apartemen Cornel dan Denver Surabaya, Pengembangan Gedung RSUD Cengkareng,  The Grandstand Apartment Surabaya, Gedung Terminal dan Fasilitas Penunjang Paket 1 Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin, Transpark Cibubur, Ruko & Sekolah Podomoro Golf View Cimanggis.

Selanjutnya, Gedung Fasilitas Produksi Media, Surveilans dan Epidemilogi, Teknik dan Pengawasan Mutu PT Biofarma (Persero),  Perluasan Gedung Terminal Penumpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Transmart Majapahit Semarang dan Transmart Pekalongan 

“Dari komposisi tersebut menunjukkan bahwa WEGE memiliki pasar yang jelas dan independen. Porsi kontrak baru berasal dari eksternal, di luar dari proyek-proyek yang berasal dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku holding company,” jelas Nariman.

Sementara, sepanjang 2018 WEGE membidik kontrak dihadapi sebesar Rp 16,59 triliun atau naik sebesar 28,2% dari realisasi  2017. Total kontrak dihadapi ini terdiri dari target kontrak baru 2018 sebesar Rp7,83 triliun dan carry over 2017 sebesar Rp8,76 triliun. 

“Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2018 direncanakan berasal dari Pemerintah: 30%, BUMN 30% dan  Swasta 40%,” jelas Nariman Prasetyo.

Sponsored

Untuk penjualan (termasuk penjualan KSO) WEGE merevisi target penjualan 2018 naik menjadi Rp5,88 triliun dari sebelumnya Rp5,56 triliun. Target penjualan baru ini juga naik 51,2% dari realisasi  2017 sebesar Rp3,89 triliun.  Perusahaan juga merevisi target laba bersih 2018 naik menjadi Rp443 miliar dari sebelumnya Rp425,7 milliar. Target laba bersih baru ini naik 49,8% dari realisasi 2017 sebesar Rp295,75 miliar.

Terkait pengembangan bisnis di tahun ini, perusahaan menggelontorkan belanja modal sebesar Rp667 miliar yang diperuntukkan untuk fixed asset, concession dsevelopment dan industry development & specialist.

Kinerja kuartal I-2018

Sepanjang kuartal I-2018, WEGE mengantongi penjualan (non KSO) sebesar  Rp1,2 triliun naik 114% (QoQ) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp556 miliar. Capaian penjualan tersebut berkontribusi meningkatkan laba bersih perseroan menjadi Rp75,3 miliar atau naik 78,9% (QoQ) dari tahun 2017 pada periode yang sama sebesar Rp42,1 miliar.

”Pencapaian ini didasari  pada komitmen seluruh jajaran manajemen untuk fokus pada marjin dan mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi,” tutur Nariman.
 
WEGE akan mengembangkan bisnis konsesi penyedia space terkait dengan perkembangan infrastruktur tersebut, antara lain di bidang kebandarudaraan, mass transportation termasuk social infrastructure seperti  rumah sakit dan pendidikan. 

Di lini backward, WEGE fokus pada bisnis pracetak gedung dan modular. Di bisnis pracetak gedung, telah berdiri anak perusahaan PT WIKA Pracetak Gedung yang memproduksi precast gedung, sedangkan pada bisnis modular, WEGE terus melakukan kerjasama strategis dengan para specialist untuk pengembangannya dalam waktu dekat ini.
 

Berita Lainnya
×
tekid