sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Widodo Makmur Unggas raih Rp349 miliar dari IPO

Proporsi investor yang menyerap, yakni investor institusi 69,5% dan ritel 30,5%.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 02 Feb 2021 10:24 WIB
Widodo Makmur Unggas raih Rp349 miliar dari IPO

PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/2). Emiten berkode saham WMUU ini merupakan perusahaan keenam yang tercatat di BEI tahun ini.

Dalam penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO), WMUU menetapkan harga saham IPO di angka Rp180 per lembar saham. Proporsi investor yang menyerap, yakni investor institusi 69,5% dan ritel 30,5%.

Perseroan tercatat melepas 12,9 miliar sahamnya ke publik. WMUU tercatat meraup dana segar Rp349 miliar dari IPO ini. Dalam pencatatan saham ini, saham WMUU dibuka di level Rp200 per saham dan sempat menyentuh level tertingginya, yaitu Rp238 per saham hari ini.

“Langkah ini menjadi pintu gerbang menuju pasar yang lebih dinamis. Kendati kondisi pasar saham masih menantang di tengah pandemi Covid-19,” kata Direktur Utama WMUU, Ali Mas’adi, Selasa (2/2).

Dia melanjutkan, seiring dengan market yang didominasi oleh pemain ritel, saat ini diperlukan alokasi ritel yang mencukupi dan juga untuk menjaga likuiditas di pasar sekunder (secondary market).

Saham WMUU mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak empat kali selama masa penawaran umum. Bertindak sebagai Joint Lead Underwriters (JLU) yakni PT CIMB Niaga Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.

WMUU juga berupaya menjaga minat investor di pasar sekunder menjadi lebih baik, dengan menurunkan total saham yang dilepas ke publik atau free float dari 35% menjadi 15%, dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Emiten yang bergerak di sektor perunggasan (poultry) ini, berencana menerbitkan instrumen surat utang atau obligasi korporasi di akhir tahun ini, untuk mendukung upaya perseroan melebarkan sayap bisnis.

Sponsored

Untuk 2021, perseroan akan mengalokasikan dana investasi sebesar Rp1,5 triliun dari sebelumnya Rp1,9 triliun. Alokasi penggunaan dana investasi untuk menambah kapasitas produksi ayam broiler sebanyak 6,4 juta broiler melalui dua tahap. Selain itu, di 2021 perseroan juga akan menaikkan kapasitas Rumah Potong Hewan Unggas, dengan kapasitas 25.500 ekor per jam.

Ali pun mengatakan di tengah pandemi, WMUU optimistis dapat melanjutkan torehan kinerja positif. Perseroan memproyeksikan penjualan meroket naik 436% dan laba bersih naik 259% dari tahun lalu.

WMUU akan fokus pada pengembangan bisnis produksi karkas. Sebab, di sepanjang semester pertama tahun lalu, produksi karkas tumbuh 22% menjadi 16.000 ton.

"Konsumen kita tersebar di seluruh Indonesia dan kebutuhan protein daging ayam nasional terus meningkat. Jadi kita yakin penjualan tahun ini tumbuh tajam," imbuh Ali.

Berita Lainnya
×
tekid