sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Widodo Makmur Unggas targetkan pendapatan menjadi Rp4,3 triliun

Perseroan menargetkan peningkatan kapasitas rumah jagal menjadi 12.000 ekor/jam dan 70.560 ton/tahun.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 06 Jan 2021 16:16 WIB
Widodo Makmur Unggas targetkan pendapatan menjadi Rp4,3 triliun

Calon emiten PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMU) menargetkan pendapatan perseroan bisa naik setelah melantai di bursa saham. Tak tanggung-tanggung, perseroan memproyeksikan pendapatan mereka bisa meroket 436% dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama Widodo Makmur Unggas Ali Mas'adi mengatakan, tahun lalu perseroan berhasil mencetak pendapatan Rp1,1 triliun. Dengan penambahan dari hasil pengembangan fasilitas produksi setelah IPO, Ali memproyeksikan pendapatan perseroan bisa tumbuh menjadi Rp4,3 triliun di akhir 2021.

"Strateginya, kami akan fokus di industri rumah jagal (slaughterhouse) yang akan menghasilkan produk daging, karkas dan lainnya. Sedangkan bisnis penetasan telur (hatchery) dan pertanian (farm), menjadi support perseroan," kata Ali dalam konferensi pers WMU, Rabu (6/1).

Dengan pengembangan fasilitas dari dana IPO tersebut, perseroan menargetkan peningkatan kapasitas rumah jagal menjadi 12.000 ekor/jam dan 70.560 ton/tahun. Adapun di sepanjang semester pertama tahun lalu, produksi karkas perseroan tercatat tumbuh 22% menjadi 16.000 ton.

"Konsumen kita tersebar di seluruh Indonesia dan kebutuhan protein daging ayam nasional terus meningkat. Jadi kita yakin penjualan tahun ini tumbuh tajam," ujar dia.

Sebagai informasi, perusahaan yang bergerak di bidang peternakan ayam terintegrasi vertikal inim hingga semester I-2020, mengantongi penjualan bersih sebesar Rp508,39 miliar atau melonjak 135,33% dari periode sama 2019 sebesar Rp216,03 miliar.

Gross marjin tercatat meningkat 107,93% menjadi Rp70,51 miliar, dibandingkan periode sama 2019 sebesar Rp33,91 miliar. Sedangkan EBITDA marjin tercatat tumbuh tinggi 81,4% menjadi Rp57,23 miliar, dibandingkan periode sama 2019 sebesar Rp31,55 miliar. Net marjin juga tercatat naik 95,4% menjadi Rp31,71 miliar, dari Rp16,23 miliar secara year on year.

Lalu, total aset hingga semester I-2020 mencapai Rp1,16 triliun, meningkat dari posisi akhir 2019 sebesar Rp864,18 miliar. Total liabilitas perseroan juga tercatat turun di sepanjang enam bulan pertama 2020, menjadi Rp539,17 miliar dari Rp563,68 miliar pada akhir Desember 2019. Total ekuitas melonjak tajam di semester I-2020 menjadi Rp628,9 miliar, dibandingkan akhir Desember 2019 sebesar Rp300,5 miliar.

Sponsored

Rasio lancar (current ratio) pada semester pertama ini menjadi 1,27 kali dari akhir Desember 2019 sebesar 1,55 kali, dan rasio utang terhadap aset (debt to assets) turun di semester pertama menjadi 46,16% dari akhir Desember 2019 sebesar 65,23%. 

Begitupula, rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity) turun tajam menjadi 85,73% dari posisi akhir Desember 2019 sebesar 187,58%. Untuk posisi Return on Assets (ROA) di semester pertama, tercatat 2,72% dan Return on Equity (ROE) sebesar 5,04%.

Untuk diketahui, WMU memiliki unit-unit bisnis meliputi breeding farm, hatchery, commercial broiler farm, commercial layer farm, slaughterhouse, dan feedmill di beberapa lokasi fasilitas yang tersebar di Pulau Jawa.

Berita Lainnya
×
tekid