sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

XL Axiata kantongi pendapatan Rp26,018 triliun sepanjang 2020

Pendapatan didorong naiknya layanan data.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 15 Feb 2021 14:58 WIB
XL Axiata kantongi pendapatan Rp26,018 triliun sepanjang 2020

PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 3% secara tahunan atau year on year (yoy) pada 2020 menjadi Rp26,018 triliun. Kenaikan ini didorong pendapatan layanan data yang tumbuh 10% (yoy).

"Kontribusi pendapatan layanan data mencapai 92% terhadap total pendapatan layanan," kata Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini dalam keterangan tertulis, Senin (15,/2).

Sepanjang 2020, kontribusi pendapatan dari data mencapai 92%, dengan penetrasi smartphone mencapai 89% yang merupakan tertinggi secara industri. 

Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp35.000 menjadi Rp 36.000. 

"Pandemi Covid-19 tidak mengganggu kelangsungan bisnis perusahaan karena penerapan adaptasi kenormalan baru," ujar Dian.  

Pada sisi jaringan, trafik data sepanjang tahun 2020 meningkat 47% yoy dari 3.320 petabyte menjadi 4.869 petabyte. Jika dihitung per kuartal, trafik data di akhir kuartal IV-2020 meningkat 8% secara kuartalan. 

"Peningkatan trafik tidak terlepas dari bertambahnya jumlah total pelanggan, yaitu menjadi 57,89 juta, meningkat dari kuartal sebelumnya sebanyak 56,88 juta," ucapnya.

Sementara itu, beban operasional per akhir 2020 turun sebesar 15% (yoy), yang didorong oleh berkurangnya beban infrastruktur hingga 30% (yoy), di mana hal ini sebagai hasil dari adopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) 16. 

Sponsored

Interkoneksi dan beban langsung lainnya juga turun 25% (yoy) terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan trafik layanan pesan singkat atau SMS dan voice. Beban pemasaran tercatat turun 8% (yoy) karena pergeseran pengeluaran yang kini lebih banyak pada penggunaan saluran digital.

Hingga akhir 2020, perusahaan mengantongi laba bersih dinormalisasi sebesar Rp 679 miliar. Adapun rasio utang terhadap pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) meningkat sebesar 31% (yoy).

“Di sepanjang 2020, kami fokus pada keunggulan operasional untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan menerapkan otomatisasi dan simplicity, juga meningkatkan kualitas jaringan secara berkesinambungan," ujarnya.

Di tengah pandemi Covid-19, XL Axiata masih terus membangun jaringan. Hingga akhir 2020, perusahaan memiliki lebih dari 144.000 BTS atau meningkat sekitar 11% (yoy). Dari total tersebut, sebanyak 54.297 di antaranya merupakan BTS 4G. Jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Indonesia.

Berita Lainnya
×
tekid