sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Angka prevalensi stunting di Kaltim turun 5,29% dalam dua tahun

Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin mengatakan, pihaknya menargetkan penurunan angka prevalensi stunting menjadi 12,83% pada 2024.

Kartiko Bramantyo Dwi Putro
Kartiko Bramantyo Dwi Putro Selasa, 04 Okt 2022 09:19 WIB
Angka prevalensi stunting di Kaltim turun 5,29% dalam dua tahun

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat angka prevalensi stunting (balita bertubuh pendek) mengalami penurunan sebesar 5,29% dalam dua tahun, yakni dari 28,09% pada 2019, menjadi 22,8% pada 2021. Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin mengatakan, pihaknya menargetkan penurunan angka prevalensi stunting menjadi 12,83% pada 2024.

“Meski prevalensi stunting sudah menurun, namun Pemprov Kaltim belum puas sehingga tetap berupaya untuk menurunkan lagi, maka ditargetkan pada 2024 bisa turun menjadi 12,83%,” kata Mualimin, dikutip Senin (3/10).

Mualimin menjelaskan, menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Kaltim sebesar 22,8% tersebut berada di bawah rata-rata nasional, yakni 24,4%.

Menurut Muhaimin, Pemprov Kaltim telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 12,83% pada 2024 mendatang.

Sponsored

Lebih lanjut, Muhaimin menyampaikan, keberhasilan menurunkan angka prevalensi stunting membutuhkan kerja sama pemerintah dengan seluruh pihak, di antaranya organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, dan akademisi.

“Sedangkan dalam rangka percepatan penurunan stunting, banyak hal yang dilakukan Pemprov Kaltim, mulai pemberian gizi bagi balita, ibu hamil dan menyusui, pendidikan bagi remaja putri, dan lainnya yang tentunya dilakukan melalui lintas sektor,” pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid