sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bupati Gowa dorong program Readsi Kementan mampu sejahterakan petani

Adnan menjelaskan, program tersebut juga diharapkan mampu mewujudkan swasembada dan meningkatkan sistem ketahanan pangan nasional.

Kartiko Bramantyo Dwi Putro
Kartiko Bramantyo Dwi Putro Kamis, 25 Agst 2022 10:23 WIB
Bupati Gowa dorong program Readsi Kementan mampu sejahterakan petani

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mendorong Pelatihan Literasi Keuangan Bagi Perwakilan Rumah Tangga Petani Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (Readsi) Kementerian Pertanian (Kementan) mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kita berharap kagiatan seperti akan lebih mempermudah patani khususnya dalam mendapatkan permodalan melalui KUR, sehingga ini akan meningkatkan kesejateraan petani,” kata Adnan, dikutip Kamis (25/8).

Adnan menjelaskan, program tersebut juga diharapkan mampu mewujudkan swasembada dan meningkatkan sistem ketahanan pangan nasional. Ia juga mengapresiasi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo atas penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI).

“Melalui kegiatan ini kita juga berharap dapat lebih memperkokoh Indonesia untuk terus mewujudkan swasembada dan meningkatkan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, berbagai program akselerasi dilakukan untuk dapat meningkatkan stok pangan sekaligus pendapatan rumah tangga petani guna menghadapi tantangan krisis pangan dunia. Salah satunya dengan menggelar pelatihan literasi keuangan bagi perwakilan rumah tangga petani sekaligus pelatihan teknis bagi penyuluh dan bimbingan teknis Smart Farming dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani.

“Upaya ini menjadi penting karena dengan kondisi cuaca yang sangat ekstrem pelatihan-pelatihan ini sangat berguna untuk membangun mindset baru petani, budidaya dan perilaku petani yang lebih adaptif lagi sesuai dengan tantangan,” tuturnya.

Selama ini pertanian cukup terakses dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan hasilnya cukup baik oleh karena itu KUR menjadi titik sentral. Kemudian memperkuat KUR itu pada semua jenis komoditi pertanian yang ada.

“Alhamdulillah Bapak Presiden Joko Widodo telah meminta kepada seluruh perbankan yang ada untuk menggulirkan KUR lebih agresif karena ternyata KUR yang digunakan masyarakat kemarin itu, yang macet hanya dibawa 1% yang tepatnya itu 0,6%,” jelas Syahrul.

Sponsored

Lebih lanjut, Syahrul menambahkan, tahun lalu KUR yang macet hanya 0,03%, artinya petani kita cukup disiplin melaksanakan kegiatan pertaniannya sehingga kredit macetnya sangat rendah. Tentu saja Ini dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat.

“Olehnya itu dengan adanya dukungan dari IFAD atau Lembaga Internasional di bawah United Nations PBB yang telah bekerjasama dengan sangat kuat agar kita bisa mengakses petani kita lebih sejahtera, artinya membangun skala-skala ekonomi yang dalam bagi keluarga kecil yang ada,” pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid