sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Harga belum stabil, Disdag Kota Makassar telusuri distribusi minyak goreng

Koordinasi tersebut untuk menyikapi masih adanya pasar tradisional yang belum menerapkan harga minyak goreng Rp14.000 per liter.

Kartiko Bramantyo Dwi Putro
Kartiko Bramantyo Dwi Putro Minggu, 06 Mar 2022 06:24 WIB
Harga belum stabil, Disdag Kota Makassar telusuri distribusi minyak goreng

Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Makassar akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Disdag Sulsel membahas penerapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng di pasaran. Koordinasi tersebut untuk menyikapi masih adanya sejumlah pasar tradisional di Kota Makassar yang belum menerapkan harga minyak goreng Rp14.000 per liter.

“Kami akan koordinasikan karena ini pemantauannya di pasar tradisional masih sulit. Sementara di tokoh ritel itu kuotanya terbatas. Maksudnya itu stoknya kadang dua sampai tiga dus saja dalam per pekan,” ungkap Kepala Disdag Kota Makassar, Arlin Ariesta, pada Minggu (6/3).

Arlin menambahkan, ada beberapa faktor harga minyak goreng tidak stabil di pasaran, salah satunya dugaan permainan harga yang dilakukan oknum sales. Menyikapi adanya dugaan tersebut, pihaknya akan menelusuri jalur distribusi minyak goreng dari sales ke pedagang dan menindak oknum-oknum yang memainkan harga.

“Ini jalur distribusinya yang mau diikuti (ditelusuri) karena pedagang juga mengaku mendapat dari sales dengan harga tinggi. Saat ditanya sales siapa itu (pedagang) mereka tidak mengetahui dari mana. Karena dari distributor sudah jelas (harganya) dan itu yang dikuti salesnya dia bawa kemana barangnya (minyak goreng),” pungkas Arlin.

Sponsored

Selain dugaan permainan harga, Arlin juga mengatakan faktor lain dari tidak stabilnya harga minyak goreng di pasar yakni masih adanya panic buying di masyarakat.

“Yang terjadi itu sebenarnya pertama, pola konsumsi masyarakat yang kita sebut panic buying. Itu masih merupakan faktor pemicu antrian yang biasa terjadi. Mereka mengaku membeli stok untuk bulan Ramadhan, jadi konsumen itu sudah beli sekarang. Konsumen dengan supplier barang dari distributor itu tidak seimbang,” tambahnya.

Arlin juga memastikan ketersediaan stok minyak goreng untuk kebutuhan masyarakat masih mencukupi.

Berita Lainnya
×
tekid