sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ekonomi Kaltim tumbuh 5,21% pada triwulan III 2022

Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2022 ini didorong oleh capaian kinerja di hampir seluruh lapangan usaha yang tumbuh positif.

Kartiko Bramantyo Dwi Putro
Kartiko Bramantyo Dwi Putro Rabu, 09 Nov 2022 16:20 WIB
Ekonomi Kaltim tumbuh 5,21% pada triwulan III 2022

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan III-2022 terhadap triwulan III-2021 meningkat sebesar 5,28% secara year on year (yoy), dengan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp251,75 triliun.

"Pada triwulan ini, kinerja ekonomi Kaltim mengalami percepatan jika dibandingkan dengan kinerja ekonomi pada triwulan III-2021 yang tumbuh sebesar 4,51%," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Yusniar Juliana, Selasa (8/11).

Yusniar menjelaskan, jika dibandingkan dengan triwulan II-2022, secara yoy, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2022 Kaltim juga mengalami percepatan, yakni pada triwulan II-2022 kinerja ekonomi Kaltim tumbuh sebesar 3,28%

Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2022 ini didorong oleh capaian kinerja di hampir seluruh lapangan usaha yang tumbuh positif, kecuali lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang mengalami kontraksi.

Sementara itu, tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang tumbuh sebesar 27,15%.  Kemudian lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi sebesar 16,02%, lalu lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 14,15%.

Yusniar menambahkan, lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang merupakan lapangan usaha utama penopang perekonomian Provinsi Kaltim, tumbuh sebesar 3,63%.

"Struktur PDRB Kaltim menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2022 masih relatif sama dengan struktur pada periode sebelumnya, yakni didominasi oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan peranan sebesar 55,79%,” jelasnya.   

Lebih lanjut, Yusniar menyampaikan, lapangan usaha industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 14,33%, lapangan usaha konstruksi 7,32%, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan 6,51%, serta lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 4,88%.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid