sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Awasi peredaran bahan makanan berbahaya, Pemkab Kukar sidak Pasar Ramadan

Pemkab Kukar memberikan edukasi terhadap pentingnya bahaya bahan pangan yang mengandung formalin, boraks, rhodamin B, dan methanil yellow.

Nadya Angelica Mutiara Amanda
Nadya Angelica Mutiara Amanda Selasa, 12 Apr 2022 13:50 WIB
Awasi peredaran bahan makanan berbahaya, Pemkab Kukar sidak Pasar Ramadan

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) menggelar inspeksi mendadak (sidak) pangan yang mengandung bahan berbahaya bersama BPOM Kalimantan Timur (Kaltim) di Pasar Ramadan secara rutin untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan pangan.

Selain sidak, Sekretaris Daerah (Sekda), Sunggono, mengatakan pihaknya memberikan pembinaan dan sosialisasi terhadap para pedagang di pasar Ramadan supaya menggunakan bahan makanan yang sesuai anjuran BPOM.

“Kami juga memberikan edukasi terhadap pentingnya bahaya bahan pangan yang mengandung 4 unsur bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan methanil yellow. kami ingin para pedagang menggunakan bahan makan yang baik dan sesuai anjuran dari BPOM,” ujarnya.

Apabila ada pedagang yang menggunakan bahan berbahaya tersebut, maka akan dipanggil dan dilakukan pembinaan. Sunggono menyatakan pihaknya juga akan memberikan teguran keras atas perilaku tersebut karena dinilai merugikan masyarakat.

Sponsored

“Saya tidak ingin adanya pedagang yang seperti itu di Kukar, saya harap para pedagang dapat menjual dagangannya dengan tidak menggunakan bahan berbahaya yang dapat merugikan masyarakat penggunanya,” terangnya.

Sementara itu, Kepala BPOM Kaltim, Lapik, mengatakan pihaknya mengambil beberapa sampel selama sidak berlangsung untuk melakukan pengujian lebih lanjut. Selain itu, pihaknya juga memeriksa ketersediaan izin edar produk pangan olahan yg diperjual belikan di pasar.

“Alhamdulillah dari hasil tes laboratorium, kami tidak menemukan pangan yang mengandung bahan berbahaya disini, namun kami tetap terus melakukan pengawasan dan mensosialisaikan pentingnya pangan yang mengandung bahan berbahaya,” ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid