sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemprov Kaltim beri beasiswa untuk guru anak berkebutuhan khusus

Pemprov Kaltim memberi kesempatan kepada calon guru anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT).

Kartiko Bramantyo Dwi Putro
Kartiko Bramantyo Dwi Putro Selasa, 29 Mar 2022 08:12 WIB
Pemprov Kaltim beri beasiswa untuk guru anak berkebutuhan khusus

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltin) memberi kesempatan kepada calon guru anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT).

Anggota Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur (BP-BKT), Syafruddin Pernyata mengatakan, alasan beasiswa untuk para pendidik anak berkebutuhan khusus ini dibuka karena di Kaltim belum ada perguruan tinggi untuk jurusan guru bagi anak berkebutuhan khusus.

"Beasiswa Kalimantan Timur juga kami buka untuk calon guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Ini agak aneh awalnya, tapi memang sangat kita butuhkan," kata Syafruddin, Minggu (27/3).

Syafruddin menjelaskan, Universitas Mulawarman (Unmul) memiliki Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), namun tidak ada pendidikan guru untuk murid berkebutuhan khusus.

"Unmul (Universitas Mulawarman) ada FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), tapi tidak ada pendidikan guru untuk murid berkebutuhan khusus," sambungnya.  

Padahal, menurut Syafruddin seluruh kabupaten/kota di Kaltim memiliki anak autis, tuna rungu, dan tuna daksa.  Dengan kondisi tersebut, menimbulkan pemikiran siapa yang akan menjadi para guru bagi anak berkebutuhan khusus tersebut jika tidak ada regenerasi pendidik.

“Bagi orang tua yang punya anak berkebutuhan khusus itu bisa merintih karena tidak bisa menyekolahkan anak mereka. Atau tetap sekolah tapi gurunya bukan khusus guru untuk anak berkebutuhan khusus," tuturnya.

Syafruddin menambahkan, dengan kondisi tersebut pengelola BKT mengusulkan kepada Gubernur Kaltim, Isran Noor untuk memberikan beasiswa untuk jurusan guru berkebutuhan khusus. 

Sponsored

Pemprov Kaltim kemudian menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk membuka jurusan guru bagi anak berkebutuhan khusus. Saat ini setidaknya terdapat 30 mahasiswa yang kuliah di jurusan tersebut.

"Kita siasati lagi. Selain UKT (Uang Kuliah Tunggal), kita tambah lagi dengan living cost (biaya hidup). Sekarang sudah ada 30 mahasiswa yang kuliah," kata Syafruddin.

Lebih lanjut, Syafruddin menyampaikan, penerima beasiswa yang berminat pun beragam. Ada yang memang memiliki keterbatasan fisik sejak lahir, keterbatasan sejak remaja, bahkan yang tidak memiliki keterbatasan tapi berniat besar menjadi guru bagi anak berkebutuhan khusus.

Berita Lainnya
×
tekid