Pimpinan besar ditangkap di Bandar Lampung, Wali Kota evaluasi markas Khilafatul Muslimin

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menangkap pimpinan besar organisasi Khilafatul Muslimin, Abdul Qodir Hasan Baroja di Telukbetung, Bandar Lampung, Selasa (7/6). Organisasi tersebut dinilai menyimpang dan bertentangan dengan ideologi Pancasila.

Menindaklanjuti hal tersebut, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana segera mengevaluasi keberadaan Kantor Pusat Khilafatul Muslimin di wilayahnya. Ia juga akan menggandeng ormas muslim seperti MUI, NU hingga aparat TNI-POLRI melakukan pembinaan pada pondok pesantren dan juga lingkungan pendidikan lainnya mencegah paham  anti-Pancasila berkembang.

"Pertama, Bunda (wali kota) kaget karena ada penangkapan di Bandar Lampung. Tapi, kami bersyukur dan akan antisipasi kecamatan/kelurahan yang ada di Bandar Lampung," kata Eva Dwiana dalam keterangannya, Selasa (7/6).

Sementara itu, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, Abdul Qodir Hasan Baroja merupakan mantan narapidana kasus terorisme sebanyak 2 kali. Ia mengatakan, penangkapan ini tidak semata mata hanya pada perorangan, melainkan secara menyeluruh ke dalam organisasi dan jaringannya.

"Pimpinan ormas bernama AQB ini merupakan mantan narapidana dua kali kasus terorisme," katanya.

Kegiatan Khilafatul Muslimin dinilai melanggar UU Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan UU Nomor 1/1946 tentang penyebaran berita bohong yang dapat menimbulkan keonaran.