sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kunjungi ASEAN, Menlu AS promosikan strategi Indo-Pasifik?

Di ASEAN, Menlu Amerika Serikat mengunjungi Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Dia disebut-sebut akan mempromosikan strategi Indo-Pasifik.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 03 Agst 2018 12:18 WIB
Kunjungi ASEAN, Menlu AS promosikan strategi Indo-Pasifik?

Keterlibatan Amerika Serikat (AS) dengan Asia Tenggara di bawah pemerintahan Donald Trump selama ini dinilai sebagai upaya mengkonter dominasi China. 

Isu tersebut kemungkinan dibahas selama lawatan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Asia Tenggara, namun tidak akan mendominasi pembicaraan diplomat AS tersebut dengan para pembuat kebijakan.

Beberapa hari setelah mengumumkan bantuan berupa dana infrastruktur senilai US$ 113 juta bagi Asia Pasifik sebagai bagian dari cetak biru kebijakan Indo-Pasifik AS, Pompeo diprediksi akan menyempurnakan rincian kebijakan itu selama kunjungan lima harinya ke Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Lawatan Pompeo telah dimulai pada hari Rabu (1/8).

Kunjungan Pompeo, yang merupakan mantan direktur CIA, berlangsung di tengah skeptisisme mendalam Asia Tenggara soal kebijakan Washington. Dan konsep AS tentang Indo-Pasifik yang "bebas dan terbuka" telah membunyikan alarm di kawasan tersebut.

"Beberapa khawatir pemerintah Trump dapat memaksa negara-negara di kawasan (Asia Tenggara) untuk secara terbuka memilih antara Washington dan Beijing, langkah yang mereka sebut dapat menjadi bumerang," tutur Joshua Kurlantzick dari Council on Foreign Relations.

Ketika banyak pihak di kawasan berbagi keprihatinan yang sama dengan AS soal investasi, praktik perdagangan dan kegiatan Beijing di Laut China Selatan, namun tidak dapat diartikan bahwa mereka secara terbuka mendukung strategi Indo-Pasifik, menurut Kurlantzick.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah berulang kali memperingatkan tentang bahaya bagi negara-negara Asia yang dipaksa memilih antara AS dan China.

Michael Mazza dari American Enterprise Institute, sebuah think tank konservatif menjelaskan bahwa pemerintah di Asia Tenggara akan tertarik untuk mencari tahu peran apa yang akan mereka mainkan di visi Indo-Pasifik. "Mudah-mudahan, Menlu Pompeo akan menggunakan lawatannya pekan ini sebagai kesempatan untuk menyusun strategi AS untuk Asia Tenggara, menjelaskan mengapa kawasan itu penting, apa tujuan AS, dan bagaimana AS akan bekerja untuk mencapainya," imbuhnya.

Sponsored

Demokrasi dan HAM merupakan isu panas di kawasan Asia Tenggara, di tengah kritikan terhadap pemerintahan Rodrigo Duterte di Filipina dan pemilu Kamboja yang kembali dimenangkan rezim represif PM Hun Sen. Di bawah pemerintahan sebelumnya, AS telah menggunakan kekuatannya untuk mendukung standar demokrasi, namun tidak jelas apakah pemerintah Trump akan mengambil langkah serupa.

Menlu Pompeo tiba di Kuala Lumpur pada Kamis (2/8) malam. Dia bertemu dengan PM Malaysia Mahathir Mohamad pada Jumat pagi untuk memberi selamat atas kemenangan Dr M (sapaan Mahathir) dalam pemilu yang berlangsung pada 9 Mei 2018.

Mahathir memiliki hubungan "berkerikil" dengan AS dan negara-negara Barat lainnya saat dia menjabat perdana menteri terlama, yakni pada periode 1981 hingga 2003. Namun, meski Mahathir kerap mengecam kemunafikan mereka, kerja sama pemerintahannya dengan Barat di berbagai bidang mulai dari bisnis hingga keamanan sangat dalam.

Pompeo adalah pejabat AS paling senior yang mengunjungi Mahathir sejak pemilu Malaysia. 

Seorang pejabat AS anonim mengatakan pertemuan Pompeo dan Mahathir akan menjadi kesempatan untuk berbicara tentang strategi Indo-Pasifik.

Murray Hiebert, seorang ahli Asia Tenggara di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Washington, mengatakan, pemberhentian Pompeo di Kuala Lumpur memiliki tujuan utama "bertemu dan menyapa", menghidupkan kembali hubungan lama.

Dari Malaysia, Pompeo akan bertolak ke Singapura untuk bergabung bersama para menteri luar negeri lainnya dalam ajang Asean Regional Forum (ARF), sebelum akhirnya melawat ke Indonesia pada 4-5 Agustus.

"Di Jakarta, 4-5 Agustus, kunjungan Menlu akan memperkuat Kemitraan Strategis AS-Indonesia sebagaimana kita merayakan 70 tahun hubungan bilateral (kedua negara) pada 2019. Menlu akan membahas upaya memajukan keamanan bersama, perdagangan bilateral dan investasi, menegaskan sentralitas ASEAN, dan menyoroti kepemimpinan Indonesia dalam mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ungkap pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Heather Nauert yang diterima Alinea.id pada Minggu (29/7).

 

Sumber: CNBC dan Reuters

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid