sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PM baru Pakistan Imran Khan janji menghemat uang rakyat

Imran Khan dilantik sebagai perdana menteri Pakistan pada Sabtu (18/8). Segera setelahnya, dia melontarkan sejumlah kebijakan penghematan.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 20 Agst 2018 10:40 WIB
PM baru Pakistan Imran Khan janji menghemat uang rakyat

Perdana Menteri baru Pakistan Imran Khan pada  Minggu (19/8) meminta agar orang kaya mulai membayar pajak. Legenda kriket sekaligus pemimpin partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) itu pun mengatakan bahwa negara akan memulai upaya penghematan untuk mengurangi utang.

Dalam pidato pertamanya sebagai perdana menteri, Khan menetapkan visinya untuk sebuah "Pakistan baru". Dia berbicara panjang lebar tentang perlunya pembentukan kembali negara melalui sistem kesejahteraan Islam, mengurangi kemiskinan, dan memangkas tingkat utang yang tinggi. 

"Lewat pinjaman dan bantuan dari negara lain, kita telah membentuk kebiasaan hidup yang buruk," ujar Khan dalam pidato perdananya sebagai PM. "Tidak ada negara yang bisa sejahtera melalui cara seperti ini. Sebuah negara harus berdiri di atas kakinya sendiri."

Khan yang berusia 65 tahun dilantik sebagai perdana menteri pada Sabtu (18/8), setelah partai politik yang dipimpinnya meraih kemenangan dalam pemilu yang berlangsung Juli lalu.

Daya tarik Khan meningkat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan kampanye antikorupsi yang digaungkannya mampu memikat pemilih muda dan kelas menengah yang berkembang di negara Islam berpenduduk 208 juta jiwa tersebut. Namun, sebagai PM baru Pakistan, Khan mewarisi sejumlah persoalan di dalam dan luar negeri, termasuk krisis mata uang yang merebak dan hubungan yang 'berantakan' dengan Amerika Serikat.

Khan tidak menjelaskan rencana kebijakan untuk mengatasi krisis mata uang yang diperkirakan analis akan memaksa Pakistan mencari talangan lain dari Dana Moneter Internasional (IMF). Sebaliknya, Khan menegaskan bahwa dia fokus pada utang dan menunjuk mantan gubernur Bank Sentral Ishrat Husain untuk memimpin gugus tugas dalam rangka mendorong penghematan.

Mengkritik apa yang disebutnya sebagai pola pikir era kolonial dan gaya hidup mewah dari elite penguasa Pakistan, Khan mengumumkan bahwa dirinya akan tinggal di sebuah rumah kecil dengan tiga kamar tidur sebagai pengganti kediaman resmi perdana menteri.

Khan juga berencana untuk memiliki hanya dua pelayan, bukan 524 seperti yang disediakan bagi perdana menteri. Selain itu, dia juga mengumumkan rencana untuk menjual armada kendaraan antipeluru demi membantu Kementerian Keuangan, sebuah langkah berani di negara di mana kelompok militan masih menjadi ancaman. 

Sponsored

"Saya ingin memberi tahu rakyat, saya akan menjalani sebuah kehidupan yang sederhana. Saya akan menghemat uang Anda," ungkap Khan.

Khan menyerukan agar warga Pakistan di luar negeri untuk berinvestasi di negara itu. Sementara itu, pajak merupakan persoalan abadi di Pakistan, di mana kurang dari 1% penduduknya membayar pajak penghasilan.

"Ini merupakan tanggung jawab Anda untuk membayar pajak," tegas Khan. "Anggap ini sebagai jihad, Anda harus membayar pajak demi kemajuan negara Anda."

Menyoroti isu lainnya, Khan mengatakan bahwa Pakistan berada dalam bahaya dampak perubahan iklim dan dia berjanji untuk mengurangi tingkat kematian ibu serta bayi. Khan yang merupakan PM ke-22 Pakistan, dalam pidatonya turut menyinggung pula soal perlunya membantu 22,8 juta anak putus sekolah.

Kabinet Khan telah diumumkan. Pria yang tidak pernah memegang posisi di pemerintahan ini sebagian besar memilih politikus berpengalaman untuk menduduki 21 kursi di kabinetnya.

Para penentangnya mengkritik pilihan tersebut, dengan mengatakan sekitar setengah dari sosok pilihannya telah bekerja di bawah mantan diktator militer Pervez Musharraf.
 

 

Sumber: The Guardian

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid