sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akhiri hubungan dengan Taiwan, El Salvador pilih merapat ke China

El Salvador merupakan negara kelima yang memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan sejak pemerintahan Tsai Ing-wen berkuasa pada 2016.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 21 Agst 2018 11:51 WIB
Akhiri hubungan dengan Taiwan, El Salvador pilih merapat ke China

Taiwan mengumumkan bahwa pihaknya telah memutuskan hubungan diplomatik dengan El Salvador karena meyakini bahwa negara Amerika Tengah itu akan menjalin hubungan dengan China.

"Kami tidak akan terlibat dalam diplomasi dolar dengan China," tegas Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu dalam sebuah konferensi pers.

Lebih lanjut Joseph mengisahkan bahwa El Salvador telah terus menerus meminta "dukungan pendanaan besar-besaran" sejak tahun lalu untuk pengembangan pelabuhan. Namun, Taiwan tidak bersedia membantu "proyek yang tidak sesuai" setelah dilakukan penilaian.

"Tekanan dari China hanya akan membuat Taiwan lebih bertekad untuk melanjutkan jalan demokrasi dan kebebasan kami," ungkap Joseph.

Secara terpisah, Presiden El Salvador Salvador Sanchez Ceren dalam pidato yang disiarkan secara nasional mengatakan bahwa pemerintahannya telah memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan dan di lain sisi menjalin hubungan diplomatik baru dengan China. 

El Salvador merupakan negara kelima yang memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan sejak Presiden Tsai Ing-wen memimpin negara itu pada tahun 2016. Sebelumnya, Burkina Faso, Republik Dominika, Sao Tome dan Principe, serta Panama telah lebih dulu mengambil langkah serupa.

Permusuhan Beijing ke Taipei dilaporkan tumbuh sejak Tsai Ing-wen terpilih. Ini tidak lepas dari kekhawatiran bahwa wanita pertama yang menjabat presiden Taiwan itu ingin mendorong kemerdekaan resmi Taiwan, sebuah 'garis merah' bagi China.

Terkait kekhawatiran tersebut, China menekan negara-negara yang saat ini 'berteman' dengan Taiwan untuk mengakhiri hubungan diplomatik mereka. Saat ini, Taiwan hanya memiliki hubungan resmi dengan 17 negara di seluruh dunia dan kebanyakan dari mereka adalah negara-negara miskin di Amerika Tengah dan Pasifik, seperti Belize dan Nauru.

Sponsored

Taiwan menyebut, China telah memikat teman-temannya dengan menawarkan paket bantuan. Tiongkok menyangkalnya dan menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian dari China yang tidak memiliki hak untuk menjalin hubungan diplomatik resmi dengan negara lain. 

Kabar pemutusan hubungan diplomatik ini muncul ketika Presiden Tsai Ing-wen mengakhiri lawatannya ke Paraguay dan Belize. Dia pun sempat singgah di Amerika Serikat dan berpidato.

'Tidak akan tunduk pada tekanan'

Presiden Tsai Ing-wen pada Senin (20/8) menuturkan, pihaknya tidak akan tunduk pada tekanan China yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan telah meningkatkan tekanan sebagai upaya menegaskan kedaulatannya atas pulau itu.

"Taiwan tidak akan tunduk pada tekanan. Tekanan hanya akan membikin kami lebih bertekad dan bersatu. Itu hanya akan meningkatkan tekad kami untuk menjangkau luar negeri," ungkap Presiden Tsai Ing-wen di bandara internasional Taiwan setibanya dia dari lawatan sembilan hari.

Tsai Ing-wen menjelaskan bahwa selama pembicaraannya dengan mitranya, dia telah "menunjukkan tekad Taiwan atas nilai-nilai kebebasan dan demokrasi."

Singgahnya Tsai Ing-wen di Negeri Paman Sam, terlebih keleluasaannya berpidato, langsung menuai respons negatif. Sebuah toko roti Taiwan yang memiliki sejumlah cabang di China menghilang dari aplikasi makanan terkemuka China. Tsai Ing-wen diketahui sempat mampir minum kopi di salah satu toko roti yang sama di Los Angeles.

Di Amerika Serikat, Tsai Ing-wen dilaporkan juga bertemu dengan sejumlah senator, menghadiri jamuan makan dengan komunitas Taiwan, dan dalam pidatonya dia menekankan pentingnya hubungan yang kuat dengan Washington. 

Protes telah dilayangkan China terkait dengan singgahnya Tsai Ing-wen di Amerika Serikat. Demikian pula dengan kunjungannya ke Paraguay dan Belize.

Taiwan, merupakan salah satu isu teritorial paling sensitif bagi China dan singgahnya Tsai Ing-wen di Amerika Serikat terjadi di tengah perang dagang Washington-Beijing.

Amerika Serikat di antara Taiwan dan China

Hubungan Taiwan-Amerika Serikat terus berada di bawah pengawasan utama China.

Seiring dengan pengakuan terhadap Beijing, Washington pun mengakhiri hubungan resminya dengan Taipei.

Babak baru relasi Taiwan-Amerika Serikat dimulai pada 1979, di mana keduanya memulai hubungan yang tidak resmi. Sejak era Presiden Jimmy Carter, tidak pernah ada pembicaraan langsung antara Washington dan Taipei hingga Tsai Ing-wen menelepon Donald Trump pada Desember 2016 untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya dalam Pilpres Amerika Serikat.

Pada Maret lalu, Trump menandatangani Taiwan Travel Act, sebuah aturan tidak mengikat yang mendorong Amerika Serikat untuk mengirim pejabat seniornya ke Taiwan untuk bertemu dengan mitra mereka.

Amerika Serikat memang tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, namun Washington merupakan pemasok senjata dan perangkat keras militer utama Taiwan.

Melalui twitnya sebelum meninggalkan Houston, Presiden Tsai Ing-wen menjanjikan akan terus memperkuat aspek hubungan Taiwan-Amerika Serikat. 

 

 

 

Sumber: Reuters, South China Morning Post, dan VOA
 

Berita Lainnya
×
tekid