sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China hapus konten berbahasa asing dari buku sekolah

Sekolah yang masih menggunakan muatan pelajaran yang tidak disetujui negara dapat dimintai pertanggungjawaban oleh hukum.

Soraya Novika
Soraya Novika Kamis, 20 Sep 2018 18:14 WIB
China hapus konten berbahasa asing dari buku sekolah

Kementerian Pendidikan China mengadakan pemeriksaan komprehensif terhadap buku-buku pelajaran sekolah untuk menghapus perubahan atau konten asing yang tidak disetujui negara. Itu terjadi di tengah dorongan yang semakin kuat untuk memberantas pengaruh Barat di sekolah-sekolah di Negeri Panda.

Presiden China Xi Jinping telah mengatur sebuah kampanye yang menekankan kembali pemerintahan Partai Komunis, ideologinya dan juga sejarahnya di pusat pendidikan China, dan untuk mendorong patriotisme.

Penyisiran oleh Kementerian Pendidikan China tersebut berlangsung hingga 15 Oktober 2018. Kebijakan itu akan memperbaiki dan membuang mata pelajaran asing ataupun tulisan asing yang dilarang dari buku-buku pelajaran. 

Dilansir dari kantor berita Xinhua, seluruh buku-buku sekolah itu akan diganti dengan bahan-bahan pelajaran atau bahasa yang disetujui negara, terutama untuk buku pelajaran pada masa wajib belajar sembilan tahun di Tiongkok. 

"Baru-baru ini, telah ditemukan bahwa beberapa perusahaan menulis dan menerbitkan buku pelajaran tanpa izin ... dan beberapa sekolah menggunakan buku pelajaran mereka sendiri daripada buku pelajaran nasional," ungkap biro bahan pengajaran kepada Xinhua.

Mulai dari periode Musim Semi 2019, Kementerian akan terus melakukan pemeriksaan lanjutan dan inspeksi acak. Bagi setiap sekolah yang ditemukan masih menggunakan muatan pelajaran yang tidak disetujui dapat dimintai pertanggungjawaban oleh hukum.

Upaya-upaya Partai Komunis China untuk membuat rakyatnya lebih mencintai negara, sejarah, dan ideologinya sendiri merupakan bagian utama dari sistem pendidikan negara China yang semakin menentang sektor sekolah swasta dan minat terhadap pendidikan alternatif atau asing di antara keluarga kelas menengah yang semakin berkembang.

Presiden Xi telah menyerukan seluruh universitas di China untuk memberikan pedoman ideologi yang lebih intens dan telah memasukkan upaya-upaya untuk mengulang kembali kelas-kelas ideologi wajib yang mengajarkan tentang Marxisme, pemikiran Mao Zedong dan ideologinya sendiri. (Reuters)

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid