Aktivis transgender Caitlyn Jenner menyesal dukung Donald Trump

Aktivis transgender Caitlyn Jenner (68), yang juga ayah dari Kylie dan Kendall Jenner, mengaku menyesal telah mendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Pilpres 2016.

Mantan atlet Olimpiade bernama asli Bruce Jenner itu mengatakan bahwa dia menaruh harapan pada Trump dan para pembuat kebijakan dari Partai Republik agar dapat mendukung kaum transgender. Namun, dalam sebuah kolom opini Washington Post pada Kamis (25/10), dia mengakui bahwa harapannya itu adalah sebuah kesalahan.

"Sayangnya, saya salah. Kenyataannya adalah kaum transgender kini sedang diserang tanpa henti oleh Trump," tulisnya.

Opininya itu diterbitkan setelah New York Times melaporkan bahwa pemerintahan Trump sedang merancang secara resmi definisi gender berdasarkan biologis lelaki atau perempuan saja dan tidak dapat diubah.

Dalam kolomnya, Jenner menuduh Presiden Trump menggunakan kaum transgender sebagai pion politik.

"Pemimpin bangsa kita telah menunjukkan bahwa dia benar-benar tidak menghargai kaum yang sudah terpinggir dan tengah berjuang ini. Trump telah mengabaikan sisi kemanusiaan kami. Dia telah menghina martabat kami," tambahnya.

Pada 2017, Jenner mengatakan bahwa dia telah benar-benar kecewa oleh beberapa kebijakan Trump, termasuk keputusannya untuk mencabut kebijakan era mantan Presiden AS Barack Obama yang memungkinkan siswa transgender menggunakan toilet sekolah sesuai dengan identitas gender mereka.

Dalam tahun yang sama, Trump juga mengembalikan larangan terhadap transgender berdinas di militer. Larangan itu sebelumnya telah dicabut oleh Obama. 

Caitlyn bertransformasi tidak hanya dengan berganti nama, namun juga melakukan operasi plastik dan kelamin.

Suaranya yang vokal terkait hak kaum transgender menjadikannya dikenal sebagai salah satu selebriti transgender kelas atas di AS. (BBC dan USNews)