sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tiongkok kecam operasi kebebasan navigasi AS di Laut China Selatan

Bagi Tiongkok, operasi kebebasan navigasi AS di Laut China Selatan merupakan ancaman terhadap kedaulatannya.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 02 Okt 2018 10:11 WIB
Tiongkok kecam operasi kebebasan navigasi AS di Laut China Selatan

Beijing mengungkapkan kemarahannya pada hari Selasa (2/10), setelah kapal perusak milik Angkatan Laut Amerika Serikat berlayar di dekat pulau-pulau yang diklaim Tiongkok di Laut China Selatan yang disengketakan. 

China menentang operasi kebebasan navigasi AS yang disebutnya sebagai ancaman terhadap kedaulatannya.

Kementerian Pertahanan China menerangkan bahwa sebuah kapal Angkatan Laut mereka telah dikirim untuk mengusir kapal AS. Tiongkok mengklaim memiliki kedaulatan tidak terbantahkan atas pulau-pulau di Laut China Selatan dan perairan di sekitarnya. Menurut mereka, situasi di wilayah tersebut berkembang dengan baik berkat kerja keras China dan negara-negara di Asia Tenggara.

"AS berulang kali mengirim kapal-kapal militer tanpa izin ke perairan dekat pulau-pulau Laut China Selatan, mengancam secara serius kedaulatan dan keamanan China, merusak hubungan militer China-AS, serta secara serius pula membahayakan perdamaian dan stabilitas kawasan," ungkap Kementerian Pertahanan China. "Militer China dengan tegas menentang itu."

Kementerian Pertahanan China menambahkan bahwa angkatan bersenjata mereka akan terus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan dan keamanan negara.

Sementara itu, dalam keterangan terpisah, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa sangat mendesak bagi AS untuk menghentikan tindakan provokatif dan segera memperbaiki kesalahannya.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan secara anonim, menerangkan bahwa kapal perusak USS Decatur berlayar dalam jarak 12 mil dari gugusan karang Gaven dan Johnson di Kepulauan Spratly pada Minggu (30/9). 

Operasi kebebasan navigasi adalah upaya terbaru untuk melawan apa yang dianggap Washington sebagai upaya Beijing untuk membatasi kebebasan navigasi di perairan strategis, di mana Cina, Jepang, dan beberapa angkatan laut Asia Tenggara beroperasi.

Sponsored

Beijing dan Washington hingga kini masih terlibat dalam perang dagang. Keduanya telah memberlakukan tarif yang semakin besar pada impor satu sama lain. Pada saat bersamaan, hubungan militer Beijing-Washington juga tengah menurun, menyusul sanksi AS terhadap militer China karena Negeri Tirai Bambu itu membeli senjata dari Rusia.

Dukungan AS terhadap Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai miliknya, juga semakin mempertajam konflik China-AS.

Pada Senin (1/10), Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan, dia tidak melihat hubungan antara Washington-Beijing memburuk. Pernyataannya itu keluar sehari setelah perjalanannya ke China dibatalkan.

Sebuah kabar menyebutkan, China adalah pihak yang membatalkan kunjungan Mattis. Namun, Beijing belum berkomentar terkait isu ini.

Adapun rencana kunjungan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe ke AS pada akhir tahun ini, kabarnya juga dibatalkan. (Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid