sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PM Yaman dipecat karena krisis ekonomi

Ahmed Obeid bin Daghr digantikan oleh Maeen Abdulmalik Saeed yang sebelumnya menjabat menteri jalan raya dan jalan raya umum.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 16 Okt 2018 08:50 WIB
PM Yaman dipecat karena krisis ekonomi

Presiden Yaman Abdu Rabbu Mansour Hadi pada Senin (15/10) memecat Perdana Menteri Ahmed Obeid bin Daghr sehubungan dengan krisis tajam ekonomi dan pelemahan mata uang Yaman. Demikian laporan kantor berita resmi negeri itu, Saba.

Menurut pernyataan yang dirilis oleh Saba, "Presiden Hadi, yang didukung masyarakat internasional, mengeluarkan keputusan pemecatan tersebut setelah ketidakpedulian dan kegagalan yang menyertai pemerintah bin Daghr terutama di bidang ekonomi." 

Hadi mengangkat Maeen Abdulmalik Saeed sebagai perdana menteri baru, dan menyerahkan mantan perdana menteri bin Daghr untuk penyelidikan sehubungan dengan tidak efisiennya pemerintahnya terkait dengan penanganan Topan Mahra dan ambruknya ekonomi Yaman.

"Pemerintah gagal dalam meringankan penderitaan rakyat Yaman, menyelesaikan masalah mereka dan memenuhi tuntutan mereka sehubungan dengan ketidakmampuan untuk melakukan tindakan nyata guna menghentikan memburuknya ekonomi negeri itu," demikian keputusan Hadi.

Perdana menteri baru sebelumnya bekerja sebagai menteri jalan raya dan jalan raya umum di kabinet bin Daghr serta berhasil di banyak proyek pembangunan kembali, kata beberapa pengamat.

Pada awal Oktober, Dewan Peralihan Selatan, yang pro-pemisahan diri, menyalahkan pemerintah Yaman atas korupsi yang marak, dan menyerukan perlawanan rakyat di Kota Pelabuhan Aden serta kota besar utama lain yang bertetangga.

Sebagai tanggapan, pemerintah Yaman dan Kementerian Dalam Negerinya memperkuat langkah pengamanan di sekitar lembaga pemerintah di Aden dan berikrar akan melindungi kota itu dari anasir sabotase.

Kota Pelabuhan Aden di Yaman Selatan, tempat pemerintah Yaman untuk sementara berpusat, telah sering mengalami pemadaman listrik dan kekurangan layanan dasar termasuk air, sehingga membuat marah rakyat terhadap pemerintah lokal.

Sponsored

Yaman telah terperosok ke dalam perang saudara sejak milisi Syiah Houthi menguasai sebagian besar wilayah negeri itu secara militer dan merebuat semua provinsi di Yaman Utara, termasuk Ibu Kota Yaman, Sanaa pada 2014. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid