sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia beri bantuan Rp110 miliar untuk Palestina

Salah satu yang turut menyumbang untuk Palestina adalah Tahir Foundation milik Dato Sri Tahir.

Soraya Novika
Soraya Novika Selasa, 16 Okt 2018 17:55 WIB
Indonesia beri bantuan Rp110 miliar untuk Palestina

Indonesia berkomitmen untuk memberikan bantuan lebih dari US$7 juta atau sekitar Rp110 miliar untuk mendukung Palestina. 

"Ini kontribusi konkret satu kesatuan Indonesia, baik dari masyarakat maupun pemerintah untuk Palestina," tegas Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi dalam pertemuan konsultasi bilateral pertama Indonesia-Palestina di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (16/10).

Bantuan tersebut disahkan dengan penandatanganan enam nota kesepahaman antar pihak terkait yang disaksikan Menlu Retno dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki.

"Sebagai bagian dari total bantuan tersebut, Indonesia menyatakan siap untuk meningkatkan kontribusi secara signifikan kepada United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) dari US$200 ribu menjadi US$2 Juta pada 2019-2020," ungkap Menlu Retno.

Dia menambahkan bahwa bantuan yang berasal dari masyarakat Indonesia ke Palestina mencapai nilai US$2,92 juta dan 2.000 ton beras.

Salah satu filantropis Indonesia, Tahir Foundation turut serta memberikan bantuan senilai sekitar US$1,3 juta untuk UNRWA. Tidak hanya itu, Badan Zakat Nasional (Baznas) pun akan memberikan bantuan dana kepada UNRWA dan JHCO untuk pengungsi Palestina. Demikian pula dengan MUI yang saat ini tengah dalam tahap membahas rencana pembangunan rumah sakit Indonesia di Hebron, Palestina. 

Total bantuan tersebut akan mencangkup bidang peningkatan kapasitas. Pemerintah Indonesia akan memberikan kontribusi untuk kerja sama ini sebesar US$2 juta untuk masa tiga tahun ke depan, termasuk dalam kerangka 'Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development' (CEAPAD). 

"Peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan warga Palestina dan bagi kemandirian Palestina yang merdeka," terang Menlu Retno.

Sponsored

Pada 2019, Indonesia akan melatih 90 aparat dan warga Palestina di bidang pemberdayaan perempuan, 'good-governance', dan budidaya buah-buahan tropis, bidang pengawasan obat dan makanan serta pelatihan penerbangan dengan sertifikat Commercial Pilot License (CPL) di sekolah penerbang Indonesia. 

Forum Rektor dan Universitas Padjajaran juga akan memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Palestina sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk mempersiapkan generasi muda Palestina.

Sejak 2008, Indonesia telah melatih 1.887 aparat dan warga Palestina yang mencakup 171 bidang keahlian, termasuk bidang pemerintahan, penegakan hukum, pengawasan obat dan makanan, dan berbagai bidang teknis lainnya. 

Konsultasi bilateral pertama RI–Palestina ini dipimpin oleh Menlu Retno bersama Menlu Riyad untuk menjadi wadah guna menerjemahkan hubungan baik kedua negara menjadi kerja sama konkret dan bantuan nyata.  

Kedua Menlu juga telah menandatangani nota kesepahaman mengenai Pembentukan Komisi Bersama yang akan menjadi forum pembahasan untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang teknis.

Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu sepakat untuk memperkuat kerjasama di bidang perdagangan khususnya antar komunitas pelaku usaha melalui pembentukan 'Indonesia-Palestine business Council'. 

Menlu Riyad menyampaikan penghargaan atas kebijakan bebas tarif Indonesia bagi produk Palestina sejak 2018 mengingat sektor perdagangan adalah salah satu faktor terpenting untuk kemandirian Palestina yang merdeka. 

Konsultasi Bilateral Pertama Indonesia-Palestina adalah salah satu agenda utama dalam rangkaian 'Solidarity week for Palestine' dari 13-17 Oktober 2018.

Selama rangkaian kegiatan tersebut, Menlu Retno bersama Menlu Riyad telah meresmikan 'Palestine Walk' di Bandung pada Sabtu (13/10) dan telah bersama-sama melaksanakan 'Walk for Peace and Humanity' di area 'Car Free Day' Jakarta pada Minggu (14/10). 

Menlu Riyad sendiri telah melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo, ke program pelatihan pengawasan obat dan makanan bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan memberikan kuliah umum di Bandung dan Jakarta.

Berita Lainnya
×
tekid