sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Krisis dengan Ukraina, Rusia tambah rudal S-400 di Crimea

S-400 yang terbaru merupakan yang keempat yang ditempatkan Rusia di Semenanjung Crimea.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 29 Nov 2018 12:26 WIB
Krisis dengan Ukraina, Rusia tambah rudal S-400 di Crimea

Menurut layanan pers Distrik Militer Selatan pada Rabu (28/11), satu set divisi baru sistem rudal pertahanan udara S-400 Triumf milik Rusia telah menjalani tes dan akan segera ditempatkan di Crimea. Set tambahan ini akan menjadi set S-400 keempat yang dikerahkan ke Crimea.

Personel unit rudal pertahanan udara dari pasukan ke-4 Angkatan Udara dan Distrik Militer Selatan yang dikerahkan ke Crimea telah mulai mempersiapkan peralatan yang akan diangkut dengan kereta api menuju ke pangkalan permanen.

"Dalam waktu dekat, sistem baru akan memasuki masa aktif untuk melindungi wilayah udara Rusia, menggantikan sistem pertahanan udara sebelumnya," jelas juru bicara Distrik Militer Selatan Vadim Astafyev.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan akan mengerahkan sistem rudal permukaan ke udara (SAM) S-400 di Semenanjung Crimea pasca-ketegangan berkobar di wilayah itu pada akhir pekan lalu.

Moskow mengatakan bahwa tiga kapal Ukraina telah melanggar perairan teritorialnya di lepas pantai Crimea pada Minggu (25/11). Akibatnya, Rusia menahan dua kapal perang dan satu kapal tunda Ukraina.

Berita tentang penempatan rudal ini terjadi setelah Ukraina memberlakukan darurat militer selama 30 hari di beberapa bagian di negaranya.

Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan telah memperkuat pertahanan militer di semenanjung Laut Hitam dengan tiga sistem S-400 sejak tahun 2017.

Sebelumnya, set rudal ini sudah berhasil melewati latihan penembakan pertama di lapangan tembak di Astrakhan, bagian selatan Rusia. Unit tempur S-400 menembak pada simulasi ketinggian rendah, serta pada target cepat dan balistik.

Sponsored

Sistem rudal ini sebelumnya diuji untuk ketahanan terhadap getaran di berbagai arah dengan kecepatan yang berbeda.

Rudal yang oleh NATO dinamai SA-21 Growler ini merupakan sistem rudal anti-pesawat jarak jauh terbaru yang mulai digunakan sejak tahun 2007. Rudal ini dirancang untuk menghancurkan pesawat, rudal jelajah, rudal balistik, serta dapat digunakan terhadap instalasi darat.

S-400 dapat menyerang dan mencapai target dengan jarak 400 km dan pada ketinggian hingga 30 km. (TASS dan The Moscow Times)

Berita Lainnya
×
tekid