sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Nick Ayers tolak tawaran Trump untuk jadi kepala staf Gedung Putih

Kepala staf Gedung Putih saat ini John Kelly akan keluar dari Gedung Putih pada akhir tahun. Penggantinya pun masih menjadi teka-teki.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 10 Des 2018 16:20 WIB
Nick Ayers tolak tawaran Trump untuk jadi kepala staf Gedung Putih

Nick Ayers mengumumkan bahwa dirinya menolak menggantikan John Kelly sebagai kepala staf Gedung Putih.

Pernyataan Ayers kembali menimbulkan diskusi tentang siapa yang akan menggantikan pensiunan jenderal Angkatan Laut tersebut ketika dia angkat kaki dari Gedung Putih pada akhir bulan ini.

Ayers yang menjabat sebagai kepala staf Wakil Presiden Mike Pence selama lebih satu tahun, menolak tawaran tersebut karena tidak mencapai kesepakatan dengan Donald Trump.

Trump meminta Ayers agar berkomitmen selama dua tahun. Namun, pria itu menolaknya dengan alasan ingin pindah kembali ke Georgia bersama anak-anaknya yang masih kecil.

Ayers kemudian menawarkan untuk menjadi kepala staf sementara, tetapi Trump bersikeras memintanya berkomitmen selama dua tahun penuh. 

Selain itu, sejumlah sumber di Gedung Putih menyebutkan ada resistensi besar yang datang dari West Wing atas penunjukan Ayers. Perlawanan terhadap Ayers disebut datang dari Ibu Negara Melania Trump dan sejumlah staf senior.

Ayers akan meninggalkan posisinya sebagai kepala staf Pence pada akhir tahun untuk menjalankan Komite Aksi Politik (PAC) yang dibentuk untuk membantu kembali kampanye Trump.

Sponsored
— Nick Ayers (@nick_ayers) December 9, 2018

Pada Minggu (9/12), Pence berterima kasih kepada Ayers atas hasil kerjanya sebagai kepala stafnya. Menurutnya, Ayers telah melakukan pekerjaan luar biasa sebagai kepala staf.

Sebuah sumber menyatakan keputusan Ayers yang menolak pekerjaan itu mengejutkan berbagai pihak karena dia sebelumnya telah melobi untuk posisi kepala staf presiden.

Kegaduhan baru di Gedung Putih ini berawal pada Sabtu (8/12), saat Trump mengumumkan bahwa Kelly akan angkat kaki dari Gedung Putih pada akhir tahun.

"Saya sangat menghargai pelayanannya," ujar Trump merujuk pada Kelly.

Hubungan Trump dan Kelly terus memburuk

Status Kelly sudah terancam selama beberapa bulan terakhir menyusul hubungannya dengan Trump yang kian memburuk. Keduanya dikabarkan tidak lagi berbicara dalam beberapa hari terakhir. 

Trump dilaporkan sempat khawatir bahwa Demokrat akan mengambil alih DPR dalam pemilu sela, dan secara pribadi dia membutuhkan orang lain untuk membantunya memuluskan dua tahun terakhir masa jabatan pertamanya, yang dia prediksi akan fokus pada politik. Di lain sisi, Trump berulang kali mengeluhkan bahwa Kelly tidak paham politik.

Kelly diperkirakan akan mengumumkan perpisahannya dalam beberapa hari mendatang.

Melalui twitnya pada hari Minggu Trump mengatakan bahwa dia tengah dalam proses mewawancarai sejumlah orang hebat untuk mengisi posisi kepala staf Gedung Putih.

Salah satu nama kandidat yang muncul adalah politikus Republikan asal North Caroline Mark Meadows. Pada hari Minggu, staf senior Gedung Putih dilaporkan bertanya kepada penasihat luar soal pendapat mereka tentang Meadows. Trump dan Meadows disebut-sebut sering bicara.

Sumber lain mengatakan bahwa Menteri Keuangan Steven Mnuchin juga memiliki kemungkinan menjadi kandidat pengganti Kelly.

Nama lain yang muncul dalam daftar kandidat potensial adalh Direktur Anggaran Gedung Putih Mick Mulvaney. Sebuah sumber yang dekat dengan Mulvaney mengatakan bahwa meski namanya terus muncul sebagai pengganti Kelly, dirinya tidak tertarik pada posisi itu.

"Dia senang di tempat dia berada sekarang," kata sumber itu.

Selain Mulvaney, satu nama yang juga mencuat adalah penasihat politik Pence, Marty Obst yang bekerja di sektor swasta di Indiana. Obst dilaporkan kerap berkunjung ke Gedung Putih.

Sumber : CNN

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid