sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

1.600 tamu hotel di Korea Selatan jadi korban kamera tersembunyi

Distribusi video ilegal yang diambil oleh kamera tersembunyi telah menjadi masalah sosial yang serius di Korea Selatan.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 21 Mar 2019 18:16 WIB
 1.600 tamu hotel di Korea Selatan jadi korban kamera tersembunyi

Empat pria telah ditangkap di Korea Selatan karena dituduh secara diam-diam merekam 1.600 tamu hotel di kamar mereka dan menjual rekaman ilegal yang disebut molka itu di internet.

Keempat pria itu diduga mendapatkan US$6.000 dari hasil penjualan rekaman video yang mereka unggah di situs internet berbasis server luar negeri yang mulai beroperasi mulai akhir tahun lalu.

Kamera mini dipasang di TV, tempat pengering rambut, hingga soket. Seorang tersangka utama diduga memasang kamera tersembunyi setelah sempat menginap di salah satu hotel.

Satu tersangka lain dituduh bertanggung jawab atas pengelolaan situs yang sudah ditutup oleh polisi itu. Sedangkan dua lainnya diduga terlibat dalam pembelian kamera rahasia atau mendanai operasi situs tersebut.

Jika terbukti bersalah, mereka akan menghadapi ancaman 10 tahun penjara dan denda US$26.000.

Situs mereka yang memuat 803 video ilegal memiliki lebih dari 4.000 anggota, 97 di antaranya membayar biaya bulanan US$44 untuk mengakses fitur tambahan, seperti dapat mengulang siaran langsung atau livestream rekaman gambar.

"Ada kasus serupa di masa lalu di mana kamera ilegal dipasang secara diam-diam dan disebarkan secara diam-diam, tetapi ini pertama kalinya polisi menangani kasus di mana video tersebut justru disiarkan secara langsung atau live di internet," kata pihak kepolisian.

Polisi mengatakan para pria itu memasang kamera berlensa 1 milimeter pada Agustus 2018 di 42 kamar dari 30 hotel yang tersebar di 10 kota di Korea Selatan. Sejauh ini polisi menyatakan tidak ada indikasi bahwa hotel-hotel itu terlibat dalam skema tersebut.

Sponsored

Memproduksi dan menyebarluaskan pornografi merupakan tindakan ilegal di Korea Selatan.

Distribusi video ilegal yang diambil oleh kamera tersembunyi telah menjadi masalah sosial yang serius di Korea Selatan.

Banyak video diambil secara diam-diam di toilet dan ruang ganti, ada pula kasus di mana video diunggah oleh mantan rekan kerja sebagai bentuk balas dendam.

Sudah ada lebih dari 6.000 kasus serupa yang dilaporkan pada 2017, angka itu meroket dari 2.400 kasus pada 2012.

Lebih dari 5.400 orang ditangkap karena kejahatan terkait kamera tersembunyi pada 2017, tetapi dari jumlah itu, hanya kurang dari 2% yang dipenjara.

Pada 2018, ribuan wanita berunjuk rasa di Seoul dengan slogan "My Life is Not Your Porn", mereka menuntut agar pemerintah menjatuhkan hukuman yang lebih keras kepada para pelaku.

Sebagai tanggapan atas epidemi molka yang meluas ini, Seoul meluncurkan pasukan khusus pengawas perempuan yang melakukan inspeksi rutin ke sekitar 20.000 toilet umum di ibu kota.

Beberapa kritikus mengecam langkah itu sebagai tanggapan dangkal terhadap masalah sosial.

Lee Ji-soo, spesialis komputer yang membantu kliennya menghapus gambar atau rekaman ilegal yang diambil tanpa persetujuan mereka dan diunggah ke internet, mengatakan bahwa pada 2018 perusahaannya kebanjiran permintaan sejak ada protes besar-besaran yang mengecam molka.

"Hal paling umum yang para klien saya katakan adalah 'saya ingin mati' atau 'saya tidak ingin meninggalkan rumah saya'. Para korban molka kebanyakan mengatakan mereka takut keluar rumah karena merasa dapat ada yang mengenali muka mereka dari video-video yang sudah tersebar itu," kata dia.

Dalam kasus terpisah, pengadilan distrik Seoul sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk penyanyi K-Pop Jung Joon-young.

Jung Joon-young dituduh kerap diam-diam merekam dirinya saat berhubungan seks dengan wanita dan kemudian membagikan video ilegal itu dengan teman-temannya di grup obrolan yang anggotanya termasuk bintang K-Pop, Seungri.

Seungri yang merupakan salah satu personel grup Big Bang sedang menghadapi tuduhan bahwa dia menjalankan layanan prostitusi ilegal dari kelab malam miliknya di Seoul. 

Sebagai akibatnya, Seungri memutuskan untuk pensiun dari industri hiburan dan bersumpah akan membantu jalannya penyelidikan. (CNN, BBC, Stuff, dan The Guardian)

Berita Lainnya
×
tekid