sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

1 warga China positif coronavirus usai kunjungi Bali

Warga China tersebut terbang dengan penerbangan Lion Air JT2618 dari Wuhan ke Denpasar, Bali, pada 22 Januari.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 13 Feb 2020 14:43 WIB
1 warga China positif coronavirus usai kunjungi Bali

Pihak berwenang di Provinsi Anhui, China, melaporkan bahwa seorang warga Tiongkok yang mengunjungi Bali pada akhir Januari dinyatakan positif terjangkit coronavirus jenis baru.

Melalui Weibo pada 6 Februari, otoritas Anhui menyatakan bahwa mereka mendapat informasi tersebut dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Kota Huainan pada 5 Februari. CDC Huainan melaporkan, seorang pasien yang diidentifikasi sebagai Jin terbang dengan penerbangan Lion Air JT2618 dari Wuhan ke Denpasar, Bali, pada 22 Januari.

Dia kemudian menetap di Bali sekitar sepekan sebelum terbang dengan Garuda Indonesia GA858 dari Bali ke Shanghai pada 28 Januari. Delapan hari setelah itu, pasien dinyatakan positif terjangkit coronavirus jenis baru.

"Bagi para penumpang yang berada di penerbangan yang telah disebutkan di atas, mohon segera memberlakukan tindakan pencegahan," tulis pihak berwenang Provinsi Anhui via Weibo.

Pihak berwenang mengimbau para penumpang untuk sementara tidak ke luar dan pergi ke rumah sakit jika merasa demam.

"Tolong pakai masker jika ingin mengunjungi rumah sakit dan jangan gunakan transportasi umum," lanjutnya.

Menurut laporan The Sydney Morning Herald, Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya meyakini bahwa turis asal Tiongkok itu terinfeksi saat sudah kembali ke China.

Juru bicara Garuda Indonesia Dicky Irchamsyah mengatakan bahwa dia belum menerima laporan terkait kasus tersebut.

Sponsored

Sementara itu, dalam pernyataan pada Selasa (12/2), Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala menegaskan bahwa penerbangan JT2618 dari Bandara Internasional Tianhe Wuhan tujuan Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 22 Januari telah dioperasikan sesuai standar prosedur.

"Penerbangan JT2168 dipersiapkan dengan baik, sebelum keberangkatan seluruh kru dan tamu menerima pemeriksaan kesehatan berdasarkan ketentuan yang ada," jelas Danang.

Menurut Danang, hasil pemeriksaan tim medis menyatakan tidak ada indikasi penumpang atau kru yang terjangkit coronavirus. Dalam penerbangan tersebut, pesawat membawa dua pilot, satu kopilot, enam awak kabin, dua teknisi, dan 188 penumpang.

Dia menjelaskan bahwa Lion Air sudah melakukan penangguhan penerbangan internasional rute Denpasar-Wuhan sejak 29 Januari.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Widyawati yang dihubungi Alinea.id belum merespons permintaan konfirmasi atas isu ini.

Kabar terkait seorang warga China positif coronavirus jenis baru usai kembali dari Bali pertama kali diberitakan oleh The Jakarta Post setelah memperoleh informasi mengenai pernyataan otoritas Provinsi Anhui dari seorang warga Tiongkok pada Rabu. Mereka kemudian mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut dengan bantuan dua jurnalis China dari dua media tepercaya.

Sejauh ini, belum ada kasus coronavirus jenis baru atau yang resmi disebut Covid-19 yang dikonfirmasi di Indonesia. Negara tetangga termasuk Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam telah mencatat sejumlah kasus coronavirus, bahkan Negeri Singapura mencatat jumlah kasus tertinggi setelah China.

Sebelumnya, sebuah penelitian oleh sejumlah akademisi Harvard University mengembuskan kekhawatiran bahwa ada kasus coronavirus jenis baru yang mungkin tidak terdeteksi di Indonesia.

Dilansir dari The Guardian, studi tersebut menganalisis jumlah penumpang yang mengambil penerbangan langsung dari Wuhan ke kota-kota lain di seluruh dunia, dan menemukan bahwa jumlah kasus yang diidentifikasi di Indonesia dan Kamboja muncul di bawah apa yang mungkin diharapkan.

Dalam studi yang sama juga disebutkan bahwa kasus-kasus yang terdeteksi di Thailand, yang saat ini berjumlah 33, berada di bawah angka yang diprediksi para ilmuwan. Kamboja sejauh ini mengonfirmasi satu kasus. Studi tersebut merekomendasikan penguatan pengawasan dan pengendalian wabah di Indonesia, Thailand, dan Kamboja. (The Straits Times, Syndey Morning Herald, dan The Guardian)

Berita Lainnya
×
tekid