15 pengungsi Rohingya tewas tenggelam di Teluk Benggala
Kapal yang mengangkut 130 pengungsi Rohingya terbalik di dekat Pulau Saint Martin.
Sebuah kapal yang membawa pengungsi Rohingya terbalik di Teluk Benggala pada Selasa (11/2). Insiden itu menewaskan sedikitnya 15 orang.
Kapal yang mengangkut 130 pengungsi Rohingya itu terbalik di dekat Pulau Saint Martin. Kapten Waseem Maqsood, komandan penjaga pantai di Divisi Chittagong menuturkan kepada CNN bahwa 71 orang berhasil diselamatkan, sementara lebih dari 40 orang masih belum ditemukan.
Sebuah kapal penjaga pantai, dua kapal angkatan laut, dan tim penyelam saat ini masih berupaya menemukan penumpang yang tersisa.
Maqsood menerangkan, pihak berwenang menerima panggilan darurat pada Selasa dini hari tetapi informasi yang terbatas membuat upaya penyelamatan sulit dilakukan.
Pihak berwenang Bangladesh percaya kapal itu berangkat dari Teknaf, wilayah administratif di Cox's Bazar.
Cox's Bazar disebut sebagai kamp pengungsi terbesar di dunia, rumah bagi ratusan ribu pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar dalam beberapa tahun terakhir. Tidak sedikit dari mereka yang berupaya pergi ke luar negeri.
"Saya tidak tahu ke mana arahnya," kata Maqsood merujuk pada kapal yang mengalami kecelakaan. "Kami belum mengetahuinya. Saat ini kami fokus pada operasi penyelamatan. Di lain sisi, polisi juga tengah menyelidiki." (CNN)