176 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Ukraina di Iran
Pesawat milik Ukraine International Airlines tersebut sedang dalam perjalanan dari Teheran ke Kiev saat mengalami kecelakaan.
Pesawat nahas milik Ukraine International Airlines yang jatuh di dekat Bandara Internasional Imam Khomeini pada Rabu (8/1), mengangkut 167 penumpang dan sembilan kru. Seluruhnya dilaporkan tewas.
"Kecelakaan menewaskan seluruh orang di dalam pesawat," ungkap pejabat Iran dan Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa pesawat jenis Boeing 737-800 itu berisi 180 penumpang dan kru.
Pesawat milik Ukraine International Airlines tersebut sedang dalam perjalanan dari Teheran ke Kiev saat mengalami kecelakaan.
"Pesawat itu lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Ibu Kota Iran ketika terjadi kebakaran di salah satu mesinnya," ujar juru bicara Kementerian Transportasi dan Jalan Iran Qassem Biniaz.
"Pilot kemudian kehilangan kendali sebelum akhirnya pesawat itu jatuh."
Biniaz menyebut korban tewas berasal dari sejumlah negara. Namun, dia tidak merincinya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dilaporkan telah mengungkapkan belasungkawa terhadap keluarga para korban.
Sejumlah pesawat jenis Boeing 737-800 yang umum digunakan untuk penerbangan jarak pendek dan menengah, juga pernah terlibat dalam kecelakaan mematikan.
Pada Maret 2016, sebuah pesawat 737-800 milik maskapai FlyDubai jatuh ketika mencoba mendarat di Bandara Rostov-on-Don, Rusia, menewaskan 62 orang. Mei 2010, pesawat 737-800 yang dioperasikan oleh Air India Express jatuh ketika mencoba mendarat di Mangalore, India, merenggut nyawa 150 orang.
Merespons kecelakaan yang terjadi di Iran, juru bicara Boeing Michael Friedman mengatakan kepada Associated Press, pihaknya tengah mengumpulkan lebih banyak informasi.
Boeing, layaknya pabrikan maskapai lain, biasanya membantu dalam penyelidikan kecelakaan. Namun, upaya tersebut dalam kasus ini dinilai akan terpengaruh oleh sanksi AS terhadap Iran. (IRNA dan AP)