sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

2 pemadam kebakaran tewas, PM Australia persingkat liburan

Australia telah memerangi kebakaran hutan di timur negara itu selama berminggu-minggu.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 20 Des 2019 10:13 WIB
2 pemadam kebakaran tewas, PM Australia persingkat liburan

Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta maaf dan mempersingkat liburannya setelah dua sukarelawan pemadam kebakaran tewas saat berjuang memadamkan api yang telah menghanguskan sebagian besar pantai timur negara itu.

Australia telah memerangi kebakaran hutan di timur negara itu selama berminggu-minggu. Api melalap lebih dari 700 rumah dan hampir tiga juta hektare hutan.

Dua pemadam kebakaran tewas ketika truk yang mereka tumpangi tertimpa pohon jatuh saat tengah menuju garis depan api. Dengan demikian, korban tewas sejak awal Oktober menjadi delapan orang.

"Ini adalah peristiwa yang benar-benar menyedihkan di tengah hari-hari yang sulit dan musim kebakaran," sebut Dinas Pemadam Kebakaran Pedesaan New South Wales (RFS) dalam pernyataannya.

RFS menyebut bahwa dua korban tewas tersebut adalah Andrew O'Dwyer (36) dan Geoffrey Keaton (32). Sementara itu, tiga pemadam kebakaran lainnya terluka.

Sebelumnya, dua petugas pemadam kebakaran laki-laki dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar di wajah, lengan, dan kaki. Dan seorang petugas perempuan juga dirawat.

Tidak lama setelah kematian dua pemadam kebakaran tersebut diumumkan, PM Morrison merilis pernyataan yang mengatakan dia akan kembali sesegera mungkin dari liburan keluarganya di Hawaii. Perjalanan liburan Morrison sendiri telah dikritik mengingat dilakukan di tengah krisis kebakaran hutan yang belum terselesaikan.

Morrison kemudian menjelaskan kepada 2GB radio bahwa perjalanan yang tengah dilakukannya bersama keluarga adalah liburan pengganti bagi putri-putrinya. Semula mereka dijadwalkan akan berlibur pada Januari 2020, namun terpaksa dibatalkan karena Morrison harus melawat ke Jepang dan India.

Sponsored

Ratusan pemrotes berkumpul di luar kediamannya di Sydney pada Kamis (19/12). Seorang pengunjuk rasa, yang mengenakan kemeja Hawaii, membawa poster bertuliskan, "ScoMo, where the bloody hell are you?".

Australia adalah salah satu penghasil karbon per kapita terbesar di dunia karena ketergantungannya pada pembangkit listrik tenaga batu bara. Mereka berjanji untuk memangkas emisi karbon sebesar 26% pada 2030, namun para kritikus menuduh Morrison tidak benar-benar berkomitmen untuk itu.

Pada Juni, pemerintah menyetujui pembangunan tambang batu bara di negara bagian Queensland oleh Perusahaan Adani asal India yang diperkirakan akan menghasilkan delapan juta hingga 10 juta ton batu bara termal per tahun.

Ketika Morrison meminta maaf di radio pada Jumat (20/12) pagi, pemimpin Partai Buruh Anthony Albanese tengah melayani sarapan bagi petugas pemadam kebakaran di Desa Bilpin. 

Kebakaran mengakibatkan polusi selama berhari-hari di Sydney, mendorong kualitas udara ke tingkat berbahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada Kamis, New South Wales telah menetapkan keadaan darurat tujuh hari menyusul akibat kebakaran yang dipicu suhu panas ekstrem. Deklarasi tersebut memberi petugas pemadam kebakaran kekuatan yang luas untuk mengontrol sumber daya pemerintah, memaksa evakuasi, menutup jalan, dan menonaktifkan layanan.

Suhu ekstrem dilaporkan mereda pada Jumat, tetapi diperkirakan akan kembali meninggi pada Sabtu (21/12), memicu kekhawatiran akan kebakaran baru.

Berhari-hari jelang Natal, lazimnya warga Australia pergi bertamasya ke pantai. Namun, kali ini PM New South Wales Gladys Berejiklian mendesak orang-orang untuk mempertimbangkan kembali rencana mereka.

"Yang paling penting bagi kami adalah semua orang aman dan jika itu berarti harus mengubah rencana Anda pada libur Natal, kami meminta Anda untuk melakukannya," kata dia di Sydney.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid