21 entitas dan 13 individu resmi disanksi AS akibat invasi Rusia ke Ukraina

Pemerintah Amerika Serikat resmi mengumumkan sanksi terhadap 21 entitas dan 13 individu di negara tersebut, yang memiliki hubungan dengan Rusia. Lembaga-lembaga tersebut kebanyakan terlibat di sektor teknologi dengan tujuan untuk memperkuat sektor militer.

Seperti dilansir VOA, Jumat (1/4), Departemen Keuangan AS mengatakan, sanksi baru itu merupakan bagian dari tindakan tegas kepada mesin-mesin perang Rusia.

“Rusia tidak hanya terus melanggar kedaulatan Ukraina dengan agresi yang tidak beralasan, tetapi juga telah meningkatkan serangannya terhadap warga sipil dan pusat-pusat permukiman penduduk,” kata Menteri Keuangan Janet L. Yellen dalam sebuah pernyataan.

Amerika Serikat menambahkan, sanksi ini bisa saja bertambah jika Rusia tidak segera menghentikan perang. Pada 24 Maret, Amerika Serikat sudah menjatuhkan sanksi pada puluhan perusahaan Rusia yang termasuk dalam basis industri pertahanan karena mendukung invasi ke Ukraina. 

Sebelumnya sanksi juga dijatuhkan kepada individu, termasuk pesawat milik Bos Chelsea Roman Abramovich yang dilarang terbang melintasi Amerika Serikat.

Selain milik Abramovich, hampir seratus pesawat yang berafiliasi dengan Rusia secara efektif telah dilarang terbang oleh pemerintah AS. Jika dilanggar, maka bakal ada potensi hukuman penjara dan denda berat. Masuk dalam daftar tersebut juga pesawat komersil yang dioperasikan oleh Rusia seperti Aeroflot.

Abramovich diduga menjadi bagian dari oligarki yang memiliki hubungan kuat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Departemen Perdagangan menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa setiap pekerjaan pengisian bahan bakar, pemeliharaan, atau perbaikan dari salah satu pesawat masuk dalam daftar telah melanggar kebijakan AS. “Langkah ini adalah tanggapan atas apa yang telah dilakukan Rusia terhadap Ukraina,” tulis Menteri Perdagangan Gina Raimondo seperti dikutip BBC.

Peraturan tersebut juga berlaku untuk setiap pesawat yang memiliki lebih dari 25% muatan asal AS yang akan diekspor kembali ke Rusia. "Dengan mencegah pesawat ini menerima layanan apa pun, misalnya, termasuk dari luar negeri, penerbangan internasional dari Rusia dengan pesawat secara efektif sudah dilarang,” imbuhnya.