sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

22 dari 30 kota paling tercemar di dunia ada di India

Gurugram, sebuah wilayah di pinggiran ibu kota India berada di urutan pertama kota paling tercemar di dunia.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 05 Mar 2019 18:33 WIB
22 dari 30 kota paling tercemar di dunia ada di India

India menyumbang 22 dari 30 kota di dunia dengan polusi udara terburuk. Demikian laporan terbaru yang dilansir AirVisual.

Adalah Gurugram, sebuah wilayah di pinggiran ibu kota India yang menurut Greenpeace dan AirVisual paling tercemar di dunia. Indeks kualitas udara rata-rata Gurugram pada 2018 adalah 135,8, hampir tiga kali lipat dari dianggap sehat oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA).

Dalam dua bulan pada tahun lalu, indeks kualitas udara di Gurugram, yang diukur dengan tingkat partikel halus yang dikenal sebagai PM 2.5, berada di atas 200.

EPA menganggap ini sangat tidak sehat dan memperingatkan bahwa setiap orang mungkin mengalami efek kesehatan yang lebih serius jika terpapar.

Menurut laporan itu, polusi udara akan menyebabkan sekitar 7 juta kematian prematur secara global tahun depan dan memiliki dampak ekonomi yang besar.

"Polusi udara mencuri mata pencaharian dan masa depan kita," kata Yeb Sano, direktur eksekutif Greenpeace Asia Tenggara. "Selain kehilangan nyawa manusia, ada perkiraan biaya global senilai US$225 miliar atas hilangnya tenaga kerja, dan triliunan untuk ongkos medis. Ini memiliki dampak yang sangat besar, pada kesehatan dan dompet kita."

Masalahnya sangat jelas ada di Asia Selatan. Jika dipersempit lagi, 18 dari 20 kota paling tercemar di dunia ada di India, Pakistan dan Bangladesh, termasuk pusat populasi utama mereka di Lahore, Delhi, dan Dhaka, yang masing-masing menempati urutan ke-10, ke-11, dan ke-17 tahun lalu.

"Perubahan iklim membuat efek polusi udara semakin buruk dengan mengubah kondisi atmosfer dan meningkatkan kebakaran hutan," sebut laporan itu, seraya mencatat bahwa pendorong utama pemanasan global yaitu membakar bahan bakar fosil sebagai pemicu utama polusi.

Sponsored

Sano menuturkan, pemicu polusi udara di seluruh dunia adalah pembakaran bahan bakar fosil yang diperburuk oleh penebangan hutan.

"Apa yang perlu kita lihat adalah para pemimpin kita berpikir serius tentang kesehatan kita dan iklim dengan transisi yang adil dari bahan bakar fosil sambil memberi tahu kita dengan jelas tingkat kualitas udara kita, sehingga langkah-langkah dapat diambil untuk mengatasi krisis kesehatan dan iklim ini," kata Sano.

China juga mendominasi peringkat 3.000 kota di dunia dengan polusi udara yang buruk. Sementara itu, ibu kota Indonesia, Jakarta, berada di peringkat ke 161. 

Yang menjadi satu titik terang adalah konsentrasi rata-rata polutan di kota-kota di China turun sebesar 12% dari 2017 hingga 2018. Adapun Beijing berhasil keluar dari 100 kota paling tercemar di dunia setelah upaya bersama untuk mengendalikan polusi udara.

Kota paling tercemar di China pada 2018, menurut laporan Greenpeace/AirVisual, adalah Hotan yang terletak di ujung barat. Baoding, yang pernah menjadi salah satu yang terburuk di negara itu, sekarang berada di urutan ke-33.

Sumber : CNN

Berita Lainnya
×
tekid