28 jet tempur China terobos wilayah udara Taiwan

Sebanyak 28 pesawat militer China terbang menerobos Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan (ADIZ) pada Selasa (15/6).

Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, tindakan tersebut merupakan serangan terbesar sejak Taiwan mulai secara teratur melaporkan tindakan semacam itu pada 2020.

Langkah China pada Selasa, dengan pesawat yang mencakup jet tempur dan pesawat antikapal selam, melampaui puncak sebelumnya yakni saat 25 pesawat militer Tiongkok menerobos wilayah udara Taiwan pada 12 April.

Beijing mengklaim kedaulatan penuh atas Taiwan, negara demokrasi dengan hampir 24 juta orang yang terletak di lepas pantai tenggara China daratan, meskipun kedua pihak telah diperintah secara terpisah selama lebih dari tujuh dekade.

Belum ada komentar langsung dari Beijing terkait operasi militer mereka pada Selasa.

Berita itu muncul setelah para pemimpin G7 pada Minggu (13/6) mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam China atas serangkaian isu dan menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Para analis mengatakan, penerbangan pada Selasa kemungkinan bertujuan menunjukkan kekuatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China kepada audiens domestik.

Langkah China menyusul pendaratan jet angkut C-17 milik Angkatan Udara Amerika Serikat di Taipei. Banyak yang menilai peristiwa tersebut sebagai bentuk ejekan Taiwan terhadap klaim kedaulatan Tiongkok atas pulau tersebut. 

Pakar pertahanan di think tank RAND Corp, Timothy Heath, menyebut bahwa pendaratan pesawat militer asing di tanah negara lain diatur secara ketat oleh norma-norma internasional dan memerlukan otorisasi khusus.

Jet C-17, yang membawa delegasi Senat AS ke Taiwan sebagai bagian dari pengumuman terkait sumbangan 750.000 dosis vaksin Covid-19.

Menurut Heath, penerbangan 28 pesawat militer China ke ADIZ Taiwan pada Selasa menunjukkan kepada audiens domestik China bahwa mereka akan menanggapi secara militer insiden AS-Taiwan yang oleh otoritas dan media China dikecam sebagai sangat provokatif.

"Serangan itu juga memberi isyarat kepada Taiwan dan AS bahwa China menganggap kerja sama militer mereka sebagai ancaman," tambah Heath.

Dalam beberapa bulan terakhir, Taiwan telah mengeluh tentang misi Angkatan Udara China di dekat wilayah mereka. 

Sejumlah pakar mencatat bahwa tindakan China pada Selasa termasuk pengumpulan intelijen pesawat peringatan dini. Pesawat-pesawat itu dapat mengukur respons Taiwan dan informasi itu dapat digunakan jika ada kemungkinan pertempuran di masa depan.

Sumber : CNN