sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

40 orang tewas dan puluhan terluka dalam demonstrasi di Irak

Puluhan ribu demonstran berkumpul di Tahrir Square di pusat Ibu Kota Baghdad pada Jumat (25/10) untuk memulai pawai menuju Zona Hijau.

Valerie Dante
Valerie Dante Sabtu, 26 Okt 2019 16:00 WIB
40 orang tewas dan puluhan terluka dalam demonstrasi di Irak

Setidaknya 40 orang tewas dan puluhan lainnya terluka ketika polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata, dalam upaya membubarkan aksi protes di sejumlah kota di Irak.

Puluhan ribu demonstran berkumpul di Tahrir Square di pusat Ibu Kota Baghdad pada Jumat (25/10) untuk memulai pawai menuju Zona Hijau, tempat kantor pemerintah dan kedutaan asing berada. Massa diblokir polisi di Jembatan al-Jumhuriya.

"Mereka telah menggerogoti negara ini seperti kanker," kata salah seorang demonstran, Abu Ali al-Majidi. "Mereka semua adalah pencuri yang korup."

Para pengunjuk rasa, yang memprotes korupsi dan kondisi ekonomi nasional, didorong mundur menggunakan gas air mata yang ditembak oleh aparat keamaan.

Tidak seperti beberapa demonstrasi sebelumnya, kali ini polisi tidak menggunakan senjata api. Petugas medis mengklaim, dua pemrotes tewas di Baghdad akibat dihantam tabung gas air mata.

Puluhan ambulans mengangkut pria-pria yang terluka atau terdampak gas air mata. Para relawan membagikan air, dan pengunjuk rasa mencuci muka mereka menggunakan soda atau susu.

Kerusuhan pecah di Baghdad pada awal Oktober 2019, dan menyebar ke kota-kota di bagian selatan. Kekerasan yang terjadi telah menjadi tantangan terbesar bagi Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi, sejak dia menjabat.

Banyak warga Irak hidup dalam kemiskinan dengan akses terbatas ke air bersih, listrik, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Namun, PM Mahdi tidak mampu mengatasi ketidakpuasan yang tumbuh di masyarakat dengan janji-janji reformasi.

Sponsored

Dalam pidatonya pada Kamis (24/10) malam, PM Mahdi memperingatkan, keruntuhan pemerintah akan menyeret Irak lebih jauh ke dalam kekacauan.

Pada Jumat (25/10), para pengunjuk rasa di Kota Nasiriyah menerobos masuk ke dalam gedung pemerintah provinsi dan membakarnya. Dalam unjuk rasa terpisah, enam pengunjuk rasa terluka di Kota Amara, ketika kelompok militan setempat melepaskan tembakan.

Pengunjuk rasa di Baghdad juga mengarahkan amarah mereka terhadap Iran. Kerumunan meneriakkan, "Iran, out, out" dan mengejek Jenderal Pengawal Revolusi Iran (IRGC) Qasem Soleimani.

Demonstrasi di Irak serupa dengan yang telah melanda Lebanon dalam beberapa hari terakhir, kedua aksi unjuk rasa dipicu oleh tuntutan ekonomi, tanpa pemimpin dan spontan.

Awal Oktober 2019, kekerasan menyebar ke seluruh Irak dan menewaskan 149 pemrotes. Penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintah menetapkan, pasukan keamanan telah menggunakan kekerasan berlebihan dalam menangani massa. Hasil penyelidikan merekomendasikan pemecatan kepala keamanan di Baghdad dan kota-kota di selatan. (The Guardian).

Berita Lainnya
×
tekid