sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

5 indikator yang akan jadikan China negara adikuasa

China saat ini merupakan kekuatan ekonomi terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 18 Jul 2019 10:17 WIB
5 indikator yang akan jadikan China negara adikuasa

Mantan Duta Besar RI untuk China Soegeng Rahardjo menuturkan bahwa dalam beberapa puluh tahun terakhir, China sudah mengubah postur mereka di tataran regional dan global.

China pun kini menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Soegeng memaparkan lima indikator yang menurutnya akan menjadikan China negara adikuasa.

"Pertama, teknologi. Tiongkok satu-satunya negara yang mampu menahan serangan siber dan menyaring informasi luar yang dianggap dapat menyebabkan gangguan stabilitas politik dan ekonomi dalam negeri," tuturnya dalam bedah buku "Islam, Indonesia dan China" di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu (18/7).

Hal itu dapat dilakukan karena China memiliki dua pusat komputer super yakni di National Supercomputing Center di Shenzhen dan di Shanghai Supercomputer Center.

Indikator kedua merupakan infrastruktur. Soegeng memaparkan, menurut data Bank Dunia, selama 20 tahun terakhir China berhasil membangun 130.000 kilometer jalan tol. Sedangkan, menurutnya, dalam 50 tahun terakhir AS hanya dapat membangun 50.000 kilometer.

"Artinya efektivitas dan efisiensi China itu hebat sekali," jelasnya.

Ketiga, terkait politik luar negeri pun Beijing sudah mengubah pendekatan mereka. Dubes yang menjabat sejak 2013-2017 itu menuturkan, kini China lebih banyak membangun kemitraan dengan mengutamakan kerja sama.

Soegeng menyebut, indikator keempat adalah hubungan perdagangan China yang hampir pasti mengalami surplus. Ditambah lagi, jelasnya, China kini sedang menjalankan Belt and Road Initiative (BRI) yang merupakan konsep konektivitas darat dan laut yang bertujuan menjadikan negara itu sebagai pusat ekonomi dunia.

Sponsored

"Saya yakin, melalui BRI ini, suatu saat nanti konektivitas perdagangan Eropa dan Asia akan berpusat di China," ujarnya.

Kelima, lanjutnya, militer China merupakan yang terkuat ketiga setelah AS dan Rusia. Terlebih lagi, Soegeng mengatakan China sedang mengembangkan blue water navy.

China ingin Angkatan Laut mereka menjadi kekuatan maritim yang mampu beroperasi secara global di perairan laut lepas.

"Artinya nantinya AL China dapat menahan serangan musuh bahkan sebelum masuk ke teritori mereka," ungkap Soegeng.

Soegeng menekankan, dari lima indikator tersebut, China akan menyebabkan adanya perubahan kekuatan bilateral, geopolitik, dan geoekonomi.

"Arsitektur kerja sama internasional pun akan mengalami perubahan pastinya. Indonesia perlu bersiap dan belajar beradaptasi," imbuhnya.

Berita Lainnya
×
tekid