sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

5 orang luka akibat serangan roket di pangkalan Irak

Serangan terbaru tersebut terjadi bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 19 Apr 2021 15:59 WIB
5 orang luka akibat serangan roket di pangkalan Irak

Lima roket menargetkan pangkalan udara Irak yang menampung tentara Amerika Serikat pada Minggu (18/4). Serangan tersebut membuat dua kontraktor asing dan tiga tentara Irak terluka.

Serangan terbaru tersebut terjadi bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara sekutu Baghdad, Teheran dan Washington.

Dua dari roket yang ditembakkan ke pangkalan udara Balad, di wilayah utara Baghdad, menabrak asrama dan kantin perusahaan AS, Sallyport.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, tetapi AS menyalahkan faksi-faksi Irak yang terkait dengan Iran atas serangan semacam itu terhadap pasukan dan diplomatnya.

Pesawat tempur F-16 ditempatkan di pangkalan udara Balad dan beberapa perusahaan pemeliharaan hadir di sana, mempekerjakan staf Irak dan staf asing.

Ada sekitar 20 serangan bom atau roket terhadap kepentingan AS, termasuk pangkalan yang menampung tentara mereka, sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari.

Puluhan lainnya berlangsung sejak musim gugur 2019 di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump.

Dua orang AS dan seorang warga sipil Irak tewas dalam serangan semacam itu sejak akhir 2019.

Sponsored

Seorang warga sipil Irak yang bekerja untuk sebuah perusahaan yang memelihara jet tempur AS untuk angkatan udara Irak juga terluka dalam satu serangan.

Pangkalan Balad juga menjadi sasaran serangan pada awal bulan ini, tanpa menimbulkan korban jiwa.

Serangan-serangan semacam itu terkadang diklaim oleh kelompok-kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran yang menuntut pemerintah Biden menetapkan tanggal penarikan tentara AS dari Irak seperti halnya Afghanistan.

Awal pekan lalu, sebuah pesawat tak berawak berisi bahan peledak menghantam Bandara Arbil, Irak, dalam laporan pertama penggunaan senjata semacam itu terhadap pangkalan yang digunakan oleh pasukan koalisi pimpinan AS di negara tersebut.

Tidak ada korban dalam serangan di ibu kota wilayah otonom Kurdi Irak utara itu, meskipun serangan menyebabkan kerusakan pada sebuah bangunan di bandara tersebut.

Pada Februari, lebih dari 12 roket menargetkan kompleks militer di dalam bandara yang sama, menewaskan seorang warga sipil Irak dan kontraktor asing yang bekerja dengan pasukan pimpinan AS.

Kelompok-kelompok pro-Iran telah meningkatkan retorika mereka, bersumpah meningkatkan serangan demi memaksa pasukan AS yang "menduduki" negara-negara mereka.

Pemerintahan Biden pekan lalu menyatakan komitmen untuk menarik semua pasukan yang tersisa dari Irak, meskipun kedua negara tidak menetapkan batas waktu untuk penarikan AS kedua sejak invasi pada 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein.

Pengumuman itu datang ketika pemerintahan Biden melanjutkan dialog strategis dengan pemerintah Perdana Menteri Mustafa al-Kadhemi, yang dipandang terlalu dekat dengan Washington oleh sejumlah kelompok pro-Iran.

Biden pekan lalu mengumumkan penarikan penuh AS dari Afghanistan pada peringatan 20 tahun serangan 11 September 2001 yang juga menyebabkan invasi pimpinan AS ke Irak Saddam Hussein tiga tahun setelahnya.

Sumber : France24

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid