sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ahli: Relaksasi pembatasan di AS dapat picu lonjakan infeksi

Amerika Serikat mencatat total 1.342.594 kasus positif coronavirus jenis baru.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 13 Mei 2020 12:40 WIB
Ahli: Relaksasi pembatasan di AS dapat picu lonjakan infeksi

Anthony Fauci, pakar kesehatan dan penasihat urusan kesehatan pemerintah Amerika Serikat, pada Selasa (12/5) memperingatkan bahwa negara tersebut menghadapi konsekuensi lonjakan infeksi Covid-19 jika pelonggaran pembatasan dilakukan terlalu cepat.

"Saya khawatir pelonggaran pembatasan yang terburu-buru akan memicu lonjakan infeksi yang nantinya dapat tumbuh menjadi transmisi massal," kata Fauci dalam pertemuan via konferensi video dengan Senat AS.

Fauci memimpin Institut Nasional AS untuk Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) sejak 1984.

Pernyataan Fauci bertentangan dengan nada optimistis Presiden Donald Trump yang pada Senin (11/5) menyatakan bahwa AS mulai menang dalam perjuangan melawan Covid-19. Trump mendorong bisnis dan sekolah untuk dibuka kembali.

Fauci menyarankan agar pembatasan tidak dicabut sebelum tolok ukur seperti pengujian dan pelacakan jejak infeksi yang efektif telah diberlakukan.

Dia menyebut, di sebagian besar wilayah di AS, otoritas kesehatan belum memiliki kapasitas pengujian yang memadai dan pelacakan jejak infeksi pun masih sangat terbatas.

"Ada risiko nyata bahwa pelonggaran pembatasan berpotensi memicu infeksi yang nantinya sulit dikendalikan. Hal ini dapat memperlambat jalan menuju pemulihan ekonomi nasional," sebut dia.

Dia menuturkan, pemerintah sedang menyusun pedoman terkait cara-cara melonggarkan pembatasan sosial secara bertahap dan memulai kembali aktivitas ekonomi.

Sponsored

Meksipun Gedung Putih telah menyiapkan pedoman terkait relaksasi pembatasan, namun akhirnya tergantung pada gubernur negara bagian masing-masing untuk membuat keputusan terkait cara melonggarkan pembatasan.

Menanggapi pernyataan dari senator asal Vermont, Bernie Sanders, terkait fatalitas akibat Covid-19 di AS, Fauci mengakui bahwa kemungkinan besar jumlahnya jauh lebih tinggi dari angka resmi.

"Sebagian besar dari kita merasa bahwa jumlah kematian kemungkinan lebih tinggi dari yang tercatat," jelas dia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan bahwa per Selasa, AS mencatat total 1.342.594 kasus positif coronavirus jenis baru, termasuk 80.820 kematian. Menurut situs pelacak Johns Hopkins University dan worldometers.info, angka kesembuhan melebihi 230.000.

Sebagai bagian dari desakan Trump untuk memulai kembali aktivitas ekonomi dan membuka sekolah, Gedung Putih telah menetapkan target untuk memiliki 100 juta dosis vaksin pada musim gugur yang jatuh pada akhir September.

Namun, Fauci menegaskan bahwa tidak ada vaksin atau perawatan obat lainnya yang akan tersedia secepat itu.

"Gagasan untuk menyediakan vaksin untuk memfasilitasi pembukaan kembali ekonomi dan sekolah menjadi angan-angan yang terlalu tinggi," ujar dia.

Fauci sedang menjalani masa karantina mandiri sejak akhir pekan setelah melakukan kontak dengan staf Gedung Putih yang dinyatakan positif Covid-19. (The Guardian dan BBC)

Berita Lainnya
×
tekid