sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akademisi: Cegah radikalisme dengan mempelajari Islam lebih dalam

Nico Kaptein, Profesor Studi Islam di Leiden University, mendukung dikembangkannya model Islam Nusantara.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 26 Jun 2019 15:09 WIB
Akademisi: Cegah radikalisme dengan mempelajari Islam lebih dalam

Profesor Studi Islam di Leiden University, Nico Kaptein, mengatakan bahwa penyebaran radikalisme di dalam Islam dapat ditangkal dengan cara mempelajari Islam lebih dalam.

"Masyarakat harus mulai mempertajam pemahaman mengenai Islam dan jangan dari satu sumber saja. Pelajari Islam secara akademis dan perkaya sumber pengetahuan agar mendapatkan pendirian yang tepat," tutur Kaptein dalam diskusi "The Study of Islam: Indonesian and European Perspective" di Erasmus Huis, Jakarta, Rabu (26/6).

Senada dengan Kaptein, Staf Khusus Presiden RI Bidang Keagamaan Tingkat Internasional Siti Ruhaini Dzuhayatin juga mengatakan bahwa masyarakat perlu terlibat dalam diskusi yang dapat menantang pemikiran mereka.

"Sebagai muslim, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga martabat Islam di Indonesia," kata Siti.

Siti mengatakan bahwa kini persoalan agama di dalam negeri menjadi lebih rumit karena tercampur dengan kepentingan politik, terutama pasca-Pilpres 2019.

"Sangat terlihat ada polarisasi yang nyata, tidak hanya politik, tapi agama pun terseret ke sana. Presiden Joko Widodo sangat berhati-hati jika membicarakan persoalan ini karena khawatir implikasinya justru dapat memecah belah masyarakat," ungkapnya.

Untuk meredam radikalisme agama, Siti menilai bahwa sangat perlu faktor penegakan hukum seperti UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). UU itu, lanjutnya, berguna untuk membasmi ujaran kebencian dan ucapan yang berbau stigma agama.

Kaptein sendiri menilai bahwa ajaran Islam di Indonesia damai dan toleran. Dia mendukung model Islam Nusantara.

Sponsored

"Islam Nusantara adalah jenis Islam yang toleran dan terbuka kepada dunia. Indonesia perlu mengembangkan hal ini, berdiri bersama, dan menentang pengaruh radikalisme dari luar," tegasnya.

Berita Lainnya
×
tekid