sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ancang-ancang Anwar Ibrahim merebut kepemimpinan PKR

Anwar dikabarkan bakal melenggang ke parlemen. Ia dijanjikan menjabat sebagai PM Malaysia jika koalisi Pakatan Harapan memenangkan pemilu.

Dika Hendra
Dika Hendra Senin, 16 Jul 2018 15:08 WIB
Ancang-ancang Anwar Ibrahim merebut kepemimpinan PKR

Anwar Ibrahim mengungkapkan dirinya sedang mempertimbangkan segala pandangan sebelum memutuskan untuk maju, merebut kembali kepemimpinan Partai Keadilan Rakyat (PKR). Penegasan itu diucapkan Anwar pada Minggu (15/7).

Anwar menyatakan keputusan itu dibuat usai berdiskusi dengan para pemimpin PKR. Saat itu, Presiden PKR dipegang istrinya Dr Wan Azizah Wan Ismail, yang menjabat sebagai deputi perdana menteri.

“Baru-baru ini, banyak pandangan tentang kebutuhan saya untuk memimpin PKR dan menggantikan Azizah sebagai presiden. Saya harus hati-hati mempertimbangkan semua opini itu,” kata Anwar dilansir Free Malaysia Today.

“Setelah diskusi dengan Azizah, para pemimpin PKR, serta mempertimbangkan semua pandangan dan kebutuhan PKR, saya menawarkan diri sebagai kandidat untuk Presiden PKR,” katanya.

Jika diberi mandat, nantinya Anwar akan menduduki jabatan itu pada kongres nasional PKR pada November mendatang. “Insya Allah, jika diberi mandat dari akar rumput partai di seluruh Malaysia, saya akan memimpin partai sebagai presiden, setelah Kongres Nasional Keadilan pada November 2018,” ujarnya.

Anwar menceritakan, sejak pemilihan PKR pada 2007, dia telah diminta untuk memimpin partai sebagai presiden. Namun, syarat yang dikenakan pemerintah kala itu, ternyata menjadi kendala, bahkan berujung pada pembubaran partai. Demi kemaslahatan bersama, dia memilih mundur, sedang Wan Azizah tetap menjabat Presiden PKR.

“Kita mendobrak sejarah memimpin Pakatan Rakyat bersama Azizah, dengan mengalahkan dua pertiga UMNO-Barisan Nasional pada Pemilihan Umum ke-12, meraih suara populer 51% pada PRU ke-13. Lalu melangkah gagah ke Putrajaya dengan menjadi partai komponen terbesar di parlemen, melalui mufakat Pakatan Harapan pada 9 Mei lalu,” kata Anwar.

Dia juga mengaku ingin berkontestasi pada pemilu sela, guna merebut kursi parlemen. Sehingga, dia bisa segera kembali ke politik. Sesuai dengan kesepakatan koalisi Pakatan Harapan, Anwar akan menjadi PM mendatang, menggantikan Mahathir Mohammad yang mengundurkan diri dari jabatannya, usai menjalani setengah periode kepemimpinan.

Sponsored

Majunya Anwar menjadi pemimpin PKR menunjukkan, dia akan mengonsolidasikan kepemimpinannya. Meskipun Anwar sebenarnya merupakan pemimpin de facto PKR. “Anwar mempersiapkan diri untuk mengonsolidasikan posisi di PKR dan bersiap-siap mengambil pemerintahan dari PM Mahathir,” kata analis politik Kamarul Zaman Yusoff.

Berita Lainnya
×
tekid