sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS akan blokir permintaan bantuan pinjaman Iran ke IMF?

Iran mengajukan permintaan pinjaman senilai US$5 miliar ke IMF untuk memerangi Covid-19.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 09 Apr 2020 13:06 WIB
AS akan blokir permintaan bantuan pinjaman Iran ke IMF?

Amerika Serikat dilaporkan berencana memblokir pengajuan pinjaman Iran ke Dana Moneter Internasional (IMF) senilai US$5 miliar untuk memerangi Covid-19. Langkah tersebut dinilai menunjukkan sinyal bahwa pemerintahan Donald Trump tidak akan mengurangi kampanye tekanan maksimumnya meskipun ada protes internasional yang terus meningkat. 

Menurut seorang pejabat senior AS yang menolak disebutkan namanya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei memiliki simpanan miliaran dolar yang dapat dicairkan untuk menangani Covid-19. 

"Iran tidak akan memenuhi persyaratan transparansi keuangan IMF," kata pejabat itu.

Pemerintahan Trump menyebut bahwa Iran telah menolak tawaran bantuannya. 

Merespons pernyataan Presiden Hassan Rouhani, para pejabat AS menyatakan bahwa sanksi AS belum mencegah Iran mendapat obat-obatan yang dibutuhkannya.

Sebelumnya, dalam rapat kabinet yang ditayangkan di televisi, Presiden Rouhani menuduh AS terlibat dalam apa yang disebutnya "terorisme medis" karena sanksi terhadap ekonomi Iran. Presiden Rouhani mendesak masyarakat internasional untuk mendukung upayanya untuk mendapat sokongan finansial dari IMF.

"Kami adalah anggota IMF dan kami membayar iuran seperti negara lain," kata Rouhani. "Kami memiliki hak untuk mengakses dukungan tersebut."

Lewat pemblokiran pinjaman tersebut, pemerintah AS meyakini bahwa sejumlah pejabat Iran terutama Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif telah mencoba mengeksploitasi pandemik sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas untuk mencabut sanksi AS.

Sponsored

Mendukung gagasan tersebut, Foundation for Defense of Democracies berargumen bahwa Khamenei memiliki setidaknya US$300 miliar yang telah ditolaknya untuk digunakan dalam memerangi Covid-19.

Desakan agar AS melonggarkan sanksi-sanksinya datang dari sekutu Iran, Rusia dan China, bersama dengan sejumlah negara Eropa. Iran mencatat 64.586 kasus positif coronavirus jenis baru, di mana 3.993 di antaranya meninggal dan 29.812 orang telah dinyatakan sembuh.

Kritik terhadap pendekatan pemerintahan Trump menyebut bahwa aturan penyaluran bantuan kemanusiaan AS terlalu sulit, sebagian besar karena persyaratan pelaporan bank yang ketat. Kritikus berpendapat, mestinya pelonggaran sanksi akan mengirim pesan yang kuat kepada rakyat Iran bahwa AS ada di pihak mereka dan ingin membantu.

Pada saat yang sama, AS telah dipaksa untuk menahan diri dari menjatuhkan sanksi total terhadap Iran. Pekan lalu, pemerintah AS memperpanjang serangkaian keringanan sanksi yang memungkinkan Rusia dan China untuk melakukan pekerja nuklir terbatas dengan Iran karena jika itu dilarang maka AS disebut terancam akan kehilangan pasokan yang diperlukan untuk memerangi Covid-19. 

Secara khusus, AS bergantung pada Rusia untuk pasokan Cobalt 60, yang digunakan untuk mensterilkan peralatan medis.

"Kehilangan (pasokan) itu akan memberi pukulan bagi upaya untuk menghentikan pandemik," kata seorang pejabat AS. (Bloomberg dan BBC)

Berita Lainnya
×
tekid