sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS-China resmi memulai kembali negosiasi dagang

Ini merupakan tatap muka ke-12 negosiator kedua negara. Untuk pertama kalinya pertemuan digelar di Shanghai.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 31 Jul 2019 16:17 WIB
AS-China resmi memulai kembali negosiasi dagang

Negosiator China dan Amerika Serikat memulai kembali perundingan perdagangan pada Rabu (31/7), sebagai upaya mengakhiri perang dagang yang telah berlangsung kurang lebih satu tahun.

Tim AS yang dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, telah lebih dulu menggelar makan malam pada Selasa (30/7) dengan tim China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri China Liu He di Fairmont Peace Hotel.

Kedua belah pihak kemudian menggelar putaran pembicaraan yang lebih formal di  Xijiao State Guest Hotel pada Rabu.

Baik AS maupun China mencari cara menunjukkan niat baik. Pihak-pihak yang dekat dengan pembicaraan tersebut mengatakan bahwa AS mengharapkan kenaikan pesanan China atas barang-barang pertanian AS, sementara Beijing menantikan Washington melonggarkan pembatasan akses raksasa telekomunikasi Tiongkok, Huawei Technologies Co., ke teknologi AS.

Terlepas dari optimistis yang coba dibangun lewat pembicaraan ini, harapan atas kemajuan yang signifikan dalam upaya menyelesaikan perang dagang yang telah mengguncang pasar global tetap saja rendah.

Donald Trump, lewat serangkaian twitnya pada Selasa pagi mendorong Beijing agar cepat mencapai kesepakatan dan memperingatkan bahwa jika dia terpilih kembali memimpin AS, negosiasi akan jauh lebih sulit dari sekarang atau bahkan tidak ada kesepakatan sama sekali.

Kepada wartawan di Gedung Putih, Trump mengatakan, "Kita akan membuat kesepakatan yang hebat atau tidak ada kesepakatan sama sekali."

Sponsored

Trump juga mengungkapkan bahwa dia yakin China akan lebih suka bernegosiasi dengn presiden asal Demokrat. 

"Mereka akan berdoa agar Trump kalah (pilpres)," kata Trump.

Negosiasi dagang China-AS kandas pada Mei dan setelahnya kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain. Sejak saat itu, masing-masing pihak telah mengambil sejumlah langkah, termasuk pembatasan terhadap Huawei dan peraturan baru China tentang keamanan siber. 

Negosiator AS dilaporkan tengah mengamati apa yang dapat diselamatkan dari draf perjanjian yang panjang di bawah negosiasi sebelumnya. Draf itu mengharuskan Beijing melakukan perubahan struktural dan hukum untuk mengurangi subsidi dan persyaratan alih teknologi yang dicap AS tidak adil.

Ketika pihak AS merasa bahwa draf tersebut sudah nyaris disepakati, tiba-tiba China menolaknya.

Trump dan Presiden China Xi Jinping pada akhir bulan lalu sepakat untuk memulai kembali perundingan, di mana Trump setelah itu mengatakan bahwa China telah setuju untuk meningkatkan pembelian pertanian, sementara itu, perusahaan-perusahaan AS akan segera diizinkan untuk melanjutkan bisnis dengan Huawei.

Meski begitu, kemajuan dalam melaksanakan konsesi itu lambat.

"China seharusnya mulai membeli produk pertanian kami sekarang--tidak ada tanda-tanda mereka melakukannya," twit Trump kemarin.

Tatap muka terbaru ini adalah pertemuan ke-12 antara negosiator kedua belah pihak dan diadakan di Shanghai untuk pertama kalinya. (WSJ)

Berita Lainnya
×
tekid