sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS kembali luncurkan serangan ke Suriah

Serangan terjadi di Provinsi Deir Az-Zour di Suriah Timur.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Kamis, 24 Mei 2018 13:28 WIB
AS kembali luncurkan serangan ke Suriah

Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan ke Suriah. Kali ini, pasukan koalisi AS mengerahkan sejumlah pesawat tempur ke dua pangkalan militer Suriah di wilayah Gurun di Suriah Timur pada Kamis (24/5) dini hari waktu setempat.

Posisi yang diserang AS berada di lingkungan ladang minyak T-2 yang letaknya berada di Provinsi Deir Az-Zour di Suriah Timur. Lokasi tersebut tak jauh dari kantung kekuatan ISIS, dimana AS melancarkan operasi untuk menumpas teroris tersebut.

Hanya saja, kantor berita Suriah, SANA, melaporkan bahwa dalam serangan tersebut AS justru menyasar basis militer tentara Suriah.

AS menampik melakukan serangan tersebut. Mereka mengaku tidak tahu adanya operasi serangan tersebut. "Kami tak mendapat laporan adanya serangan koalisi pimpinan AS melakukan serangan pada target atau pasukan pro rezim Suriah," kata Juru Bicara Komando Pusat AS di Suriah, Kapten Bill Urban dikutip Reuters, Kamis (24/5).

Pada 14 April lalu, AS dan sekutunya telah melancarkan serangan besar-besaran ke Suriah. Lebih dari 100 rudal diluncurkan melalui serangan laut dan udara oleh tentara tiga negara, AS, Inggris dan Prancis. 

Serangan tersebut dilakukan atas dasar kecurigaan AS dan sekutunya bahwa pemerintah Presiden Bashar Al Assad menggunakan senjata kimia untuk menghadapi para pemberontak. Meskipun kemudian penyelidikan penggunaan senjata kimia oleh rezim Assad tak menemukan bukti kebenarannya.

Serangan tersebut didahului serangan jet tempur Israel, terhadap pangkalan militer T-4 di Kota Homs. Sejumlah perwira Iran yang bertugas di T-4 tewas dalam serangan yang memang ditargetkan oleh Israel untuk menyerang pasukan Iran di Suriah.

Iran telah mengerahkan kekuatan militernya ke Suriah sebagai persiapan perang melawan Israel. Selain membangun pangkalan militer, Iran juga membangun pabrik rudal bawah tanah di negara tersebut.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid