sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS kirimkan 8.500 tentara untuk bersiaga di tengah konflik Rusia-Ukraina

Moskow sekarang mengutip tanggapan Barat sebagai bukti untuk mendukung narasinya bahwa Rusia adalah target agresi.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Selasa, 25 Jan 2022 15:22 WIB
AS kirimkan 8.500 tentara untuk bersiaga di tengah konflik Rusia-Ukraina

Militer Amerika Serikat menempatkan sekitar 8.500 tentara yang siap dikerahkan ke Eropa untuk menghadapi ribuan tentara Rusia yang bersiaga di dekat Ukraina.

Pasukan akan bergbung dengan NATO sebagai upaya mengamankan Rusia jika terjadi hal buruk. Kendati demikian, keputusan itu tidak meningkatkan dukungan AS ke Ukraina, yang bukan bagian dari aliansi NATO, penyiapan pasukan itu mendukung persiapan NATO mengimbangi pengerahan pasukan Rusia untuk kemungkinan invasi ke Ukraina.

Juru Bicara Markas Pertahanan Amerika Serikat Pentagon John Kirby menyebutkan, pasukan telah siap ketika dipanggil untuk bertugas.

"Apa yang terjadi sekarang adalah membuat mereka siap dalam waktu yang lebih pendek," kata Kirby dalam jumpa pers di Washington seperti dikutip Reuters, Selasa (25/1).

Lebih lanjut, NATO memiliki NATO Response Force (NRF) sebagai kekuatan multinasional yang sangat siap dan berteknologi maju yang terdiri dari komponen darat, udara, maritim, dan Pasukan Operasi Khusus (SOF) yang dapat dikerahkan aliansi dengan cepat, di mana pun dibutuhkan.

NATO meningkatkan NRF pada 2014 dengan menciptakan kekuatan sebagai ujung tombak di dalamnya, yang dikenal sebagai Satuan Tugas Gabungan Kesiapan Sangat Tinggi.

Pasukan AS yang diimbau siaga pada Senin (24/1), termasuk tim tempur brigade tambahan, personel logistik, dukungan medis, dukungan penerbangan, dan pasukan yang terlibat dengan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian.

Pengumuman itu datang pada hari yang sama dengan pernyataan NATO yang memutuskan untuk menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat Eropa Timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur, dan juga dapat mengirim pasukan tambahan ke sisi Tenggara, dalam apa yang dikecam Rusia sebagai peningkatan ketegangan di Ukraina.

Sponsored

Sejauh ini, NATO memiliki sekitar 4.000 tentara di batalion multinasional di Estonia, Lituania, Latvia dan Polandia, didukung oleh tank, pertahanan udara dan unit intelijen dan pengawasan.

Rusia membantah merencanakan invasi. Tetapi, setelah merekayasa krisis dengan mengepung Ukraina dengan pasukan dari utara, timur dan selatan, Moskow sekarang mengutip tanggapan Barat sebagai bukti untuk mendukung narasinya bahwa Rusia adalah target agresi, bukan penyulut.

Kirby mengatakan Rusia dapat secara mudah meredakan krisis dengan menarik kembali pasukannya. "Sangat jelas bahwa Rusia saat ini tidak memiliki niat untuk mengurangi eskalasi," kata Kirby.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid