sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS tambah daftar barang China yang dikenakan tarif tambahan

Daftar yang diusulkan mencakup sekitar 1.300 produk yang diimpor dari China

Hermansah
Hermansah Rabu, 04 Apr 2018 09:39 WIB
AS tambah daftar barang China yang dikenakan tarif tambahan

Kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) pada Selasa (3/4) menerbitkan usulan daftar barang China yang dikenakan tarif tambahan 25%. Hal itu dilakukan di tengah-tengah penentangan kuat dari Tiongkok dan kelompok bisnis.

Daftar yang diusulkan mencakup sekitar 1.300 produk yang diimpor dari China. Termasuk industri kedirgantaraan, teknologi informasi dan komunikasi, robotika, dan mesin, Kantor USTR mencatat, nilainya sekitar 50 miliar dollar AS dari nilai perdagangan tahunan.

China telah menekankan siap untsuk mengambil langkah yang diperlukan guna membela kepentingannya yang sah. Tetapi tetap berharap menangani sengketa perdagangan dengan Amerika Serikat melalui dialog dan konsultasi.

"Kami tidak menginginkan perang dagang, tetapi kami tidak takut. Jika seseorang bersikeras memulai perang dagang, kami akan berjuang sampai akhir," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, seperti dilansir Antara, Selasa (3/4)

Amerika Serikat harus tetap rasional, mendengarkan desakan dari komunitas bisnis dan masyarakat umum, membuang unilateralisme dan proteksionisme perdagangan, mengatasi perselisihan melalui dialog dan konsultasi, dan bekerja dengan China untuk pengembangan perdagangan bilateral yang sehat dan  menguntungkan kedua belah pihak, kata juru bicara

Daftar tarif yang diusulkan didasarkan pada apa yang disebut Bagian 301 penyelidikan dugaan praktek-praktek kekayaan intelektual dan transfer teknologi China, diluncurkan pemerintahan Trump pada Agustus

Sekarang, hal itu akan menjalani tinjauan lebih lanjut dalam pemberitahuan publik dan proses komentar, termasuk dengar pendapat, sebelum USTR mengeluarkan keputusan akhir pada produk-produk Tiongkok yang dikenakan tarif tambahan, menurut Kantor

Kelompok bisnis dari Tiongkok dan Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir telah memperingatkan pemerintahan Trump untuk tidak memajukan rencana tarifnya pada impor Tiongkok, karena akan meningkatkan biaya untuk konsumen dan perusahaan Amerika serta memiliki efek negatif pada pasar

Sponsored

"Memaksakan pajak atas produk yang digunakan setiap hari oleh konsumen Amerika dan pencipta lapangan kerja bukanlah cara untuk mengatasi masalah perdagangan antara AS dan Tiongkok," kata wakil presiden eksekutif dan kepala urusan internasional di Kamar Dagang AS Myron Brilliant, dalam sebuah pernyataan

"Kamar dagang AS ingin bekerja sama dengan pemerintah selama periode komentar untuk membuat suara komunitas bisnis terdengar pada hubungan ekonomi AS-Tiongkok," kata Brilliant.

Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan, akan berkomentar 60 hari setelah pemerintah merilis daftar tarif yang diusulkan, dan "ada harapan" bahwa pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok dapat mengarah pada hasil yang bermanfaat.

Sementara Amerika Serikat dan Tiongkok memiliki dua sistem ekonomi yang "sangat berbeda", "sangat mungkin" hubungan perdagangan AS-Tiongkok dapat berakhir di "tempat yang baik" setelah mengatasi "serangkaian kesulitan" selama bertahun-tahun, kata Lighthizer dalam sebuah wawancara dengan CNBC.
 

Berita Lainnya
×
tekid