sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS tetap kirimkan persenjataan jarak jauh, Putin ancam serang target baru di Ukraina

Peringatannya datang sebagai tanggapan atas keputusan pemerintahan Biden untuk mengirim sistem roket canggih.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Senin, 06 Jun 2022 07:05 WIB
AS tetap kirimkan persenjataan jarak jauh, Putin ancam serang target baru di Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin membuat peringatan serius kepada AS jika tetap memasok rudal jarak jauh ke Ukraina. Moskow akan mengarahkan serarangannya ke target baru yang belum diserang.

“Jika sekarang menyangkut roket dan mereka dipasok, kami akan menarik kesimpulan dari itu dan menggunakan senjata kami yang kami miliki dalam jumlah yang cukup untuk menyerang fasilitas yang sejauh ini tidak kami serang,” kata Putin di saluran TV Rossiya-1. , menurut kantor berita negara Rusia Tass.

“Dalam pandangan saya, semua keributan atas pengiriman persenjataan tambahan ini umumnya mengejar satu-satunya tujuan untuk memperpanjang konflik bersenjata selama mungkin,” tambah Putin.

Peringatannya datang sebagai tanggapan atas keputusan pemerintahan Biden untuk mengirim sistem roket canggih sebagai bagian dari paket senjata senilai US$700 juta ke Ukraina.

Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dapat menembakkan banyak jenis roket yang sama dengan Sistem Roket Peluncuran Berganda (MLRS), yang dapat mencapai target sejauh 300 kilometer. HIMARS mendukung Ukraina untuk lebih tepat menyerang target dari jarak yang lebih jauh di Ukraina.

Ketika ditanya tentang jaminan AS bahwa sistem itu tidak akan digunakan di dalam wilayah Rusia, Putin mengatakan itu “tergantung pada jenis roket yang akan dipasok oleh Amerika.”

“Sekarang sebagian dari mereka telah dipulihkan dan beberapa telah diambil dari inventaris dan, seperti yang kami pahami, mereka saat ini memiliki sekitar 360 sistem seperti itu,” kata presiden Rusia itu.

Sementara, Rusia kemarin diduga meluncurkan serangan ke distrik Danytskyi dan Dniprovskyi di Kiev. Ledakan dilaporkan oleh Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko. Dilaporkan bahwa ledakan ini terjadi setelah Ukraina mengklaim merebut kembali sebagian wilayah Kota Severodontesk dari Rusia. Sementara, di sisi Rusia, mereka mengklaim telah mengalami kemajuan 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid