sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS tolak gabung WHO kembangkan vaksin Covid-19

Gedung Putih tuding WHO sangat dipengaruhi China

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 02 Sep 2020 13:55 WIB
AS tolak gabung WHO kembangkan vaksin Covid-19

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tidak akan bergabung dalam upaya kerja sama internasional untuk mengembangkan dan mendistribusikan vaksin Covid-19. Hal itu dilakukan karena AS mengaku tidak mau terkendala oleh organisasi multilateral seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hingga saat ini sudah lebih dari 150 negara tergabung dalam Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19 (COVAX).

Keputusan Gedung Putih tersebut pertama kali dilaporkan oleh Washington Post, menyusul langkah mereka untuk menarik AS keluar dari WHO pada awal Juli. Presiden Trump mengklaim WHO membutuhkan reformasi dan sangat dipengaruhi oleh China.

Upaya kerja sama yang diprakarsai WHO tersebut, akan memungkinkan sejumlah negara untuk memanfaatkan portofolio vaksin potensial untuk memastikan warganya dapat segera mendapat akses terhadap vaksin manapun yang dianggap efektif.

WHO mengatakan, bahkan pemerintah yang membuat kesepakatan dengan produsen vaksin akan mendapat manfaat jika bergabung dengan COVAX. Pasalnya, upaya kerja sama itu akan menyediakan vaksin cadangan jika kesepakatan yang dibuat melalui kesepakatan bilateral dengan produsen tidak berhasil.

"AS akan terus melibatkan mitra internasional untuk memastikan kami berhasil memberantas Covid-19, tetapi kami tidak akan dibatasi oleh organisasi multilateral yang dipengaruhi oleh WHO dan China yang korup," kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere pada Selasa (1/9).

Sejauh ini, belum ada vaksin Covid-19 di mana pun di dunia yang telah disetujui untuk digunakan secara sepenuhnya. Misalnya, perusahaan bioteknologi yang berbasis di AS, Moderna, sedang melakukan uji coba fase ketiga untuk vaksinnya. Uji coba fase ketiga berarti vaksin tersebut telah disetujui untuk digunakan secara terbatas, langkah terakhir sebelum tersedia di pasar.

Fase uji coba terakhir dari vaksin yang didanai pemerintah AS itu akan melibatkan sekitar 30.000 orang. Belum jelas kapan fase tersebut akan diselesaikan.

Sponsored

Trump telah berulang kali menuturkan bahwa vaksin Covid-19 akan tersedia di AS sebelum Pilpres 2020 pada 3 November.

Sementara AstraZeneca, perusahaan asal Inggris, juga mengatakan bahwa kandidat vaksin mereka sudah memasuki tahap pengujian terakhir di AS.

Sejumlah negara lain, termasuk Rusia, China dan Australia menyatakan bahwa vaksin mereka juga sedang dalam tahap pengembangan ketiga. (Al Jazeera)

Berita Lainnya
×
tekid