ASEAN mulai putaran kedua negosiasi draf COC LCS

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Jose Tavares menyatakan bahwa putaran kedua negosiasi draf kode etik (Code of Conduct/COC) Laut China Selatan telah dimulai di Dalat, Vietnam.

"Dalam tahap perundingan ini, kami fokus pada substansi dari kode kata yang mengatur perilaku di Laut China Selatan agar dapat menghasilkan sesuatu yang efektif dan konkret yang dapat berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di kawasan," jelas Jose dalam pengarahan media di Kemlu RI, Jakarta, pada Rabu (30/10).

Jose menyebut bahwa tahap pertama negosiasi draf COC telah rampung pada Juli di Penang, Malaysia. Proses negosiasi sendiri sudah berlangsung sejak 2016.

"ASEAN tidak ingin kompromi terkait substansi yang kami ingin hasilkan, kami tetap berfokus pada kualitas," ungkap dia.

Dia menjelaskan, dalam tempo satu tahun terakhir, progres negosiasi COC Laut China Selatan mengalami percepatan yang disambut positif oleh seluruh pihak.

Jose berharap, seluruh pihak pun mempertahankan komitmen mereka dalam putaran kedua negosiasi yang sedang berlangsung.

"Tahap kedua ini memang lebih sulit dibandingkan dari tahap pertama. Walaupun berat, kami berharap masih ada kompromi dan komitmen bersama," kata dia.

COC tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi situasi dan mengatur tata perilaku di Laut China Selatan.

Usai putaran kedua pembacaan draf COC Laut China Selatan rampung, akan dilanjutkan dengan negosiasi putaran ketiga di tahun-tahun mendatang.

COC dinilai penting untuk disepakati oleh China, ASEAN dan pemangku kepentingan lainnya di kawasan Laut China Selatan untuk mendapat kesepahaman dan membangun kepercayaan. COC tidak membahas perselisihan teritorial, melainkan kesepakatan mengenai cara mengelola atau mencegah potensi konflik dan krisis di Laut China Selatan.