Atasi imigran, Trump kirim militer ke perbatasan Meksiko

Presiden Amerika Serikat (AS) berjanji akan mengirimkan militer untuk mengamankan perbatasan di bagian selatan negara itu. Hal tersebut menjadi kebijakan paling keras Trump untuk membendung masuknya pergerakan migran dari Meksiko ke AS.

Trump sebelumnya menuding pemerintahan Meksiko gagal memblok lebih dari 1.500 migran dari El Savador, Guetamala, dan Honduras yang bergerak menuju perbatasan. “Hingga kita memiliki tembok dan keamanan yang layak, kita akan menjaga perbatasan kita dengan militer,” ujarnya dilansir Channel News Asia pada Rabu (4/4).

Gedung Putih mengklarifikasi kalau rencana Trump itu melibatkan Pasukan Garda Nasional, bukan militer aktif. Para pejabat senior meliputi Menteri Pertahanan James Mattis, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirsten Nielsen, Jaksa Agung Jeff Sessions dan Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford menggelar rapat dengan Trump membahas kemungkinan pelibatan militer dalam menjaga perbatasan.

“Presiden Trump dan para pejabat senior sepakat untuk menekan Kongres untuk menyetujui undang-undang untuk menutup celah di perbatasan yang dieksploitasi oleh teroris narkoba, perdagangan manusia, dan organisasi penyelundup,” demikian keterangan Gedung Putih.

Sebelumnya, Trump menuding Meksiko mengambil untuk dari imigran ilegal. Trump mengatakan hal tersebut dinilai menyedihkan melihat ribuan orang masuk ke negara kita dan kita tidak memiliki hukum untuk melindungi perbatasan.

Sebelumnya Trump menyarankan militer untuk mendanai dan membangun tembok perbatasan. Dia juga pernah mengusulkan agar pasukan AS berpatroli di sepanjang 3.200 km perbatasan AS dengan Meksiko.

Pentagon belum berkomentar. 12 tahun lalu, pasukan Garda Nasional ditempatkan dua kali untuk mengamankan perbatasan. Tapi, sejak 2010, tidak ada militer yang berjaga di perbatasan.

Kemudian, Menteri Luar Negeri Meksiko Luis Videgaray mengungkapkan dirinya akan mencari informasi lebih detail mengenai rencana Trump tersebut. “Kita akan meminta penjelasan pejabat resmi AS mengenai penggunaan militer di perbatasan,” ucapnya.