sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Audiensi dengan raja, Anwar Ibrahim siap buktikan dukungan mayoritas

Anwar Ibrahim sebelumnya mengklaim mendapat dukungan 2/3 dari total 222 anggota parlemen untuk menjabat Perdana Menteri Malaysia.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 09 Okt 2020 17:54 WIB
Audiensi dengan raja, Anwar Ibrahim siap buktikan dukungan mayoritas

Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, mengatakan, dirinya akan bertemu dengan Yang di-Pertuan Agong Tengku Abdullah pada pekan depan untuk menyampaikan kasusnya guna mengambil alih jabatan perdana menteri (PM) dari Muhyiddin Yassin.

Anwar mengatakan, Raja Abdullah telah setuju uuntuk memberinya audiensi, di mana dia akan menyajikan bukti mayoritas anggota parlemen mendukung klaimnya atas jabatan PM.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia karena telah mengizinkan saya bertemu pada Selasa, 13 Oktober 2020," kata Anwar dalam sebuah pernyataan, Kamis (8/10).

Dua minggu lalu, Anwar menyatakan, telah mengumpulkan mayoritas anggota parlemen federal untuk menggulingkan PM Muhyiddin. Langkah itu memicu drama politik baru di Malaysia.

Anwar menyebut, dia meminta dukungan dari hampir dua pertiga dari 222 anggota parlemen, tanpa memberikan jumlah sebenarnya atau mengungkapkan siapa yang telah menjanjikan dukungan terhadapnya.

Istana nasional dan kantor PM tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang audiensi Raja Abdullah dan Anwar.

Perubahan terbaru dalam perebutan kekuasaan yang berlarut-larut di Malaysia terjadi setelah pandemi coronavirus baru (Covid-19) membuat ekonomi negara yang didorong ekspor itu mengalami kontraksi pertamanya pada kuartal kedua sejak krisis keuangan global pada 2009.

Muhyiddin, yang koalisinya berusia tujuh bulan bertahan dengan mayoritas tipis, sebelumnya menolak klaim Anwar dan menyebutnya sebagai tuduhan belaka. Dia pun meminta Anwar membuktikan klaimnya melalui proses konstitusional.

Sponsored

PM Muhyiddin berkuasa pada Maret setelah mendapatkan mayoritas dengan dukungan dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang dikalahkan dalam pemilu 2018.

Lawannya menuduhnya merebut kekuasaan dengan menggeser aliansi alih-alih mendapatkannya di kotak suara.

Raja memainkan peran seremonial di Malaysia meskipun bisa menunjuk PM yang menurutnya dapat memimpin mayoritas di parlemen. Dia juga bisa membubarkan parlemen dan memicu pemilihan atas saran PM. (REUTERS)

Berita Lainnya
×
tekid