sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Badai di Eropa Utara telan 8 korban tewas

Korban tewas akibat badai berada di Jerman dan Belanda. Umumnya mereka tertimpa pohon dan terkena reruntuhan bangunan.

Dika Hendra
Dika Hendra Senin, 22 Jan 2018 16:11 WIB
Badai di Eropa Utara telan 8 korban tewas

Sedikitnya delapan orang tewas, termasuk dua petugas pemadam kebakaran akibat badai yang menerjang Eropa Utara. Dua petugas pemadam kebakaran itu tewas di Jerman saat upaya penyelamatan.

Sebagian korban tewas berada di Jerman dan Belanda. Umumnya mereka tertimpa pohon dan terkena reruntuhan bangunan. Korban meninggal disebabkan tabrakan ketika mobil yang ditumpanginya terdorong angin hingga melintasi jalur yang berlawanan arah.

Badai yang disebut dengan Friederike di Jerman itu pada Jumat (19/1) bergerak ke Polandia dengan kecepatan angin mencapai 140 km per jam. Akibat badai tersebut, operator kereta Jerman Deutsche Bahn membatalkan semua jadwal perjalanan. Banyak layanan transportasi lain juga dibatalkan.

Melansir BBC pada Jumat (19/1), di Jerman, 65.000 rumah tidak mendapatkan aliran listrik. Pemerintah meminta warga untuk tetap di rumah dan banyak sekolah yang ditutup. Otoritas juga menutup beberapa bandara. Banyak penerbangan di Munich, Berlin, dan Hamburg juga dibatalkan.

Sponsored

Di Belanda, banyak penerbangan di Bandara Schiphol, Amsterdam, juga dibatalkan setelah atap bandara di terminal keberangkatan beterbangan karena angin kencang. Banyak orang yang baru tiba di Schiphol mengeluh mendapatkan perjalanan buruk karena proses pendaratan penumpang terganggu angin kencang dan beberapa orang dilaporkan terlempar dari kursi mereka.

Polisi menutup Kota Almere yang dihuni 200.000 penduduk di timur Amsterdam. Mereka mengingatkan warga tetap di rumah karena ancaman badai. Situs lembaga transportasi nasional Belanda melaporkan sedikitnya 17 truk mengalami kecelakaan karena angin kencang.

Dutch Railways (NS) dan ProRail mengungkapkan banyak jaringan rel kereta mengalami kerusakan karena banyak pohon tumbang. “Hanya sedikit kereta yang beroperasi,” demikian keterangan NS.

Berita Lainnya
×
tekid