sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bantah krisis kemanusiaan, Wapres Venezuela: Aliran migrasi normal

Wapres Venezuela menilai ada pihak-pihak yang membesar-besarkan isu migrasi demi membenarkan intervensi asing ke negaranya.

Khairisa Ferida Soraya Novika
Khairisa Ferida | Soraya Novika Selasa, 04 Sep 2018 14:20 WIB
Bantah krisis kemanusiaan, Wapres Venezuela: Aliran migrasi normal

Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez  menyatakan, pola migrasi dari negara-negara pengekspor minyak (OPEC) adalah sesuatu yang "normal". Menurutnya situasi tersebut dibesar-besarkan untuk membenarkan intervensi kekuatan asing.

"Ada niat untuk mengubah aliran migrasi normal menjadi krisis kemanusiaan demi membenarkan intervensi internasional di Venezuela," ujar Rodriguez dalam sebuaf konferensi pers pada Senin (3/9). "Kami tidak akan mengizinkannya."

Bulan lalu, badan migrasi PBB mengatakan bahwa eksodus warga Venezuela mendekati "momen krisis" yang sebanding dengan situasi pengungsi di Mediterania.

Rodriguez sendiri mengkritik pihak-pihak yang disebutnya sebagai agen asing karena mengandalkan angka migrasi Venezuela yang disediakan negara lain, bukan mengutip dari pemerintahannya.

Dalam pernyataannya, badan migrasi dan pengungsi PBB pada Agustus lalu mengatakan, terdapat 2,3 juta warga Venezuela saat ini yang tinggal di luar negeri. Dan lebih dari 1,6 juta orang telah meninggalkan negara itu sejak tahun 2015.

Sementara itu, Presiden Nicolas Maduro dalam pidato yang disiarkan pada Senin malam menjelaskan bahwa aksi demonstrasi kubu oposisi dan sanksi Amerika Serikat telah menyebabkan sejumlah warga Venezuela mencoba peruntungan di negara-negara lain. Namun, menurutnya ada banyak orang yang mempertimbangkan keputusan tersebut.

"Lebih dari 90% menyesalinya. Warga yang bermigrasi tidak lebih dari 600.000 dalam dua tahun terakhir," ujar Maduro seraya menekankan bahwa angka tersebut dapat dikonfirmasi.

Foto-foto yang beredar di berbagai media menunjukkan warga Venezuela meninggalkan negara mereka dengan berjalan kaki melalui Kolombia untuk menghindari hiperinflasi dan kekurangan pangan. Peristiwa ini mengirimkan lonceng peringatan ke seluruh negara-negara kawasan seperti Ekuador, Peru, dan Chile untuk bersiap menyambut kedatangan mereka dalam jumlah yang lebih besar. 

Sponsored

Para pejabat Venezuela menggambarkan foto-foto tersebut telah dirancang sedemikian rupa oleh media dan musuh politik untuk menodai pemerintahan Maduro.

Pemerintah Venezuela mengumumkan bahwa bulan lalu mereka telah memulangkan 89 warga Venezuela dari Peru setelah mereka mengeluh dipermalukan.

Merespons isu migrasi ini, para pejabat terkait dari negara kawasan mengadakan pertemuan yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari di ibu kota Ekuador, Quito. Pertemuan yang dimulai pada Senin kemarin ditujukan untuk mengelola masuknya para migran dan kesimpulannya akan diumumkan segera.

Kolombia, Peru, dan Ekuador telah meminta  bantuan internasional untuk mengelola lonjakan migrasi.


 

Sumber: Reuters

Berita Lainnya
×
tekid