sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bantu ASEAN atasi Covid-19, Uni Eropa salurkan US$379 juta

Dari total US$379 juta tersebut, US$18,4 juta diberikan untuk menunjang sistem kesehatan dan membantu kelompok-kelompok rentan di Indonesia.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 08 Mei 2020 13:19 WIB
Bantu ASEAN atasi Covid-19, Uni Eropa salurkan US$379 juta

Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans mengatakan bahwa Uni Eropa telah mendonasikan US$379 juta untuk membantu ASEAN menangani penyebaran Covid-19.

Dari total US$379 juta tersebut, US$18,4 juta diberikan untuk menunjang sistem kesehatan dan membantu kelompok-kelompok rentan di Indonesia.

"Kami telah menyediakan US$18,4 juta bagi Indonesia. Dana tersebut bertujuan untuk membantu kelompok-kelompok rentan dan rumah sakit-rumah sakit di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, serta Sulawesi Utara," jelas Dubes Driesmans dalam pengarahan media virtual pada Jumat (8/5).

Dubes Driesmans menyatakan bahwa Uni Eropa terus berusaha mendukung sistem kesehatan dan meringankan dampak ekonomi dari Covid-19 bagi negara anggota ASEAN.

"Krisis kesehatan ini menunjukkan bahwa kita membutuhkan lebih banyak kerja sama internasional. Coronavirus tidak mengenal perbatasan, maka dari itu, yang dibutuhkan adalah respons bersama untuk melawannya," ujar dia.

Driesmans kemudian mengakui bahwa negara Eropa tidak cukup tanggap dalam menghadapi pandemik Covid-19.

"Menurut saya, respons di Eropa cukup lambat. Justru beberapa negara ASEAN terlihat jauh lebih siap, mungkin karena SARS pada awal 2000-an menimbulkan kesadaran besar di wilayah Asia," kata dia.

Ketika ditanya terkait kebijakan turisme pascapandemik Covid-19, Dubes Driesmans menyatakan bahwa untuk sekarang, prioritas Uni Eropa dan ASEAN adalah untuk mengoordinasikan respons yang konkret dan terarah.

Sponsored

Selain itu, pascapandemik, dia menuturkan bahwa Uni Eropa dan ASEAN akan berupaya keras untuk menopang rantai pasokan global agar tidak terjadi gangguan dalam arus barang atau flow of goods.

"Kita harus memastikan bagaimana rantai pasokan global tidak terhambat agar ekonomi berjalan lancar," sambung dia.

Berita Lainnya
×
tekid